Ibu kota Jawa Timur ini meraih dua penghargaan sekaligus, yakni kota cerdas terbaik kategori kota besar berpenduduk lebih dari satu juta jiwa, dan kota cerdas terbaik dalam kategori pengelolaan lingkungan.
Penghargaan kota cerdas terbaik ini diberikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
"Surabaya kini sudah bertransformasi, serta berkonsentrasi menjadi kota jasa dan perdagangan. Sebelumnya, konsentrasi kota ini terlalu banyak, mulai dari kota maritim, industri, perdagangan, dan lain sebagainya," ujar Risma, sapaan akrabnya.
Risma menjelaskan, pencapaian Surabaya bisa dilihat dari indeks pembangunan manusia (IPM) yang merata di semua kecamatan. Setiap RT, RW, dan kelurahan memiliki perpustakaan, taman, dan sarana lainnya yang bisa diakses dengan mudah.
Menurut Risma, saat ini, Kota Surabaya memiliki 1.000 perpustakaan, 102 lapangan olahraga, dan 25 broadband learning center atau pusat pembelajaran pita lebar. Selain itu, pemerintah kota juga kini tengah mengembangkan taman masa depan seluas 80 hektar sebagai pemakaman umum.
"Taman masa depan itu untuk menggenapi taman-taman yang sudah ada, macam Taman Harmoni seluas 60 hektar, yang sebelumnya merupakan tempat pembuangan akhir (TPA)," tandas Risma.
Inovasi yang berhasil memperbaiki kualitas hidup warga inilah yang kemudian patut diapresiasi lewat penyusunan IKCI 2015 dan kegiatan penganugerahan Kota Cerdas 2015. Penghargaan ini diberikan untuk menghargai daerah yang sudah berhasil, sekaligus mendorong kota-kota lain untuk ikut bergerak bersama menerapkan konsep kota cerdas.