Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Optimalisasi Aset Properti, KAI Siapkan Dua Strategi

Kompas.com - 24/07/2015, 00:03 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak mau kalah dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya, PT Kereta Api Indonesia (persero) atau KAI juga akan semakin intensif, dan agresif mengupayakan kegiatan di sektor properti.

Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, menjelaskan, KAI saat ini punya dua strategi utama yang sedang gencar diusahakan. Dua strategi tersebut adalah kegiatan penertiban, dan kegiatan pengusahaan. 

"Kegiatan penertiban, KAI berupaya mengembalikan semua aset-aset tanah dan atau bangunan agar bisa dimanfaatkan atau dikembangkan guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya pengguna jasa KAI," jelas Edi kepada Kompas.com, Kamis (23/7/2015). 

Sementara kegiatan pengusahaan, jelas Edi, aset-asetnya sedang diupayakan. Pengusahaan aset ini, ditujukan untuk pengembangan KAI juga untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Edi mencontohkan, pengusahaan aset ini adalah penataan area di sekitar stasiun yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan rumah susun (rusun), area komersial penunjang rusun, dan juga fasilitas-fasilitas lainnya yang bersifat sebagai pelayanan publik.

"Strategi pengusahaan ini membuka peluang bagi swasta untuk bisa bekerjasama dengan KAI," imbuh Edi.

Dari data yang dihimpun Kompas.com, total aset lahan KAI seluas 270,67 juta meter persegi yang tersebar di Pulau Jawa, dan Sumatera. Seluas 147,512 juta meter persegi atau 54 persen lahan di antaranya sudah tersertifikasi. Selebihnya 123,158 juta meter persegi atau 46 persen lahan belum tersertifikasi.

Dari aset tanah yang belum bersertifikat itu, seluas 1,618 juta meter persegi atau 1 persen masih dalam proses sertifikasi. Seluas 59,045 juta meter persegi atau 22 persen lahan, digunakan pihak lain tanpa perikatan, dan 44,04 juta meter persegi atau 16 persen lainnya digunakan, tapi tidak dibayar sesuai tarif sewa pasar.

Tak hanya itu, ada juga aset lahan KAI seluas 7,168 juta meter persegi atau 3 persen, diduduki dengan bukti baru, seluas 600.072 meter persegi lahan sedang dalam proses pengadilan, 9,96 juta meter persegi lahan alam status sengketa dengan instansi pemerintah, dan 462.030 meter persegi dalam validasi.

KAI sampai saat ini juga tengah menertibkan 16.424 unit aset properti berupa rumah dinas di Pulau Jawa dan Sumatera. Dari total aset rumah dinas sebanyak itu, sebanyak 8.517 unit rumah dinas atau 52 persen di antaranya sudah bersih dan jelas statusnya, 241 unit atau 1 persen masih dalam proses sertifikasi, 822 unit atau 5 persen masih digunakan pihak lain tanpa perikatan, 4.633 unit atau 28 persen aset masih digunakan, tapi tidak dikenakan tarif sewa.

Terdapat sejumlah 19 unit aset lainnya yang diduduki dengan bukti baru, 73 unit disengketakan dan masuk ke pengadilan, 653 unit aset disengketakan dengan instansi pemerintah, 1.325 unit masih dalam validasi, dan 140 unit dibongkar karena rusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau