Menurut Direktur Jasa Marga Adityawarman, perekrutan ini dilakukan untuk keberlangsungan perusahaan di waktu mendatang. "Kita berharap nanti Jasa Marga dipimpin yang berumur 40 tahun-45 tahun. Lebih muda, lebih punya kemauan dan ide-ide yang luar biasa," ujar Aditya di Ngawi, Jawa Timur, Kamis (30/4/2015).
Sebelum jadi pemimpin, kata Aditya, mereka akan diberi kesempatan untuk mengembangkan diri. Ke depan, menurut dia, akan semakin banyak jalan tol yang digarap Jasa Marga. Hingga April 2015, Jasa Marga sendiri telah memiliki konsesi jalan tol sepanjang 977 kilometer. Perseroan menargetkan, pada akhir 2015, bisa mencapai lebih dari 1.000 kilometer.
Ini merupakan kesempatan bagi sarjana-sarjana baru untuk meniti karir dan belajar. Aditya mengatakan, para sarjana ini akan dikirim ke beberapa proyek di daerah, misalnya Ngawi, Kertosono, dan Mojokerto.
"Ini kancah mereka untuk menimba ilmu. Untuk menjadi bekal dia. Nah, momentum ini bagus. Kita akan terus merekrut. Kita rencanakan sampai 400 sarjana baru yang kita rekrut sampai 2017," jelas Aditya.
Dia melanjutkan, Jasa Marga memiliki karakter lingkungan yang sangat spesifik. Selain semakin banyak anak usaha, juga banyak pegawai yang pensiun tahun ini. Tenaga kerja yang masuk tahun-tahun 1982-1990 sudah mau pensiun. Rata-rata umur mereka menginjak 56 tahun.
Aditya menuturkan, Jasa Marga juga sempat putus generasi karena tidak ada perekrutan. Pada periode 2006-2009, BUMN ini vakum karena tidak ada proyek akibat terdampak krisis tahun 1998-1999. SAat itu, kondisi ekonomi belum pulih dan bunga masih tinggi.
Ada pun jenjang sarjana baru di Jasa Marga mencapai posisi direktur adalah 10-15 tahun. Jenjang ini, kata Aditya, akan dipersempit lagi. "Meski dia masih muda, namun sudah ada di posisi yang tepat," sebut Aditya.
Syaratnya menjadi pemimpin di Jasa Marga, sifat dan karakter si calon harus baik. Karena bagaimana pun mereka akan bersinergi dengan pemerintah daerah, stakeholder, dan lain-lain. Aditya juga mengharapkan para calon direktur ini tidak egois.
Menurut dia, ada orang yang pintar sekali tapi egois dan tidak melihat sekitarnya. Hal ini, tidak akan mendapat toleransi dari perusahaan. Ia ingin para calon direktur harus mumpuni, sabar, pintar, tidak sombong, penuh integritas tidak korupsi.
"Kan susah cari orang seperti itu. Tentu untuk dapat yang attitude-nya bagus nggak gampang. Makanya 10-15 tahun kita berikan mereka pendidikan, pelatihan supaya punya kualifikasi yang diinginkan ada semua," tandas Aditya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.