Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BUMN India Bangun Pencakar Langit, Bagaimana Indonesia?

Kompas.com - 02/03/2015, 09:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Sumber CTBUH
DELHI, KOMPAS.com - Laiknya BUMN di negara tetangga, macam Petronas di Malaysia yang sukses membangun menara kembar, Petronas Tower, BUMN India, National Building Construction Corporation (NBCC) juga akan melakukan hal serupa.

NBCC baru saja menandatangani perjanjian dengan Delhi Development Authority (DDA) pada 27 Februari 2015 lalu untuk membangun megaproyek seluas 30 hektar. Di dalam area pengembangan East Delhi Hub ini akan dibangun hunian tertinggi di ibu kota India.

East Delhi Hub bakal menjelma menjadi proyek berbasis Transit Oriented Development (TOD) pertama di India, lengkap dengan prinsip, kaidah, serta fitur-fitur smart city atau kota pintar untuk mengurai kemacetan dan kepadatan lalu lintas. Selain itu, juga memungkinkan aktivitas warganya berlangsung efektif dan efisien.

"Proyek ini akan mandiri, yang terdiri dari menara tertinggi Delhi, termasuk perumahan, komersial, rekreasi dan infrastruktur sosial," kata NBCC.

NBCC akan membayar konsultan manajemen proyek atau project managemen consultant (PMC) berikut biaya kampanye pemasarannya.

"Setelah mendapatkan persetujuan hukum, proyek tersebut harus selesai dalam jangka waktu sekitar tiga tahun," tambah NBCC.

NBCC akan bekerja pada tiga segmen utama, yakni konsultansi manajemen proyek, pembangunan hunian, dan engineering, procurement and contracting (EPC).

Jika East Delhi Hub terbangun, maka akan menjadi gedung terjangkung di India Utara dengan ketinggian 120 lantai.

Tak hanya NBCC, BUMN Indonesia juga tak mau kalah, punya keinginan membangun pencakar langit sebagai ikon sekaligus kebanggaan negara. Adalah PT Pertamina (Persero) yang pada akhir 2013 lalu melansir Pertamina Energy Tower sekaligus memulai pemancangan tiang pertama.

Namun, sayangnya lebih dari setahun sejak prosesi ground breaking hingga kini, belum ada progres signifikan di lapangan.

Pertamina Energy Tower direncanakan sejangkung 530 meter yang mencakup 99 lantai seluas 495.000 meter persegi. Jika terbangun, pencakar langit ini akan gagah menghiasai koridor Rasuna Said, Jakarta Selatan, pada 2020 nanti seperti terlihat dalam desain rancangan Skidmore, Owings and Merrill (SOM).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau