Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Konsolidasi, Bakrie Lego Satu Lagi Aset Properti

Kompas.com - 11/02/2014, 17:38 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dilegonya salah satu aset ikonik milik PT Bakrie Swasakti Utama, anak usaha PT Bakrieland Development Tbk kepada PT Bumi Serpong Damai Tbk, dipandang sebagai salah satu langkah konsolidasi yang bakal mewarnai tahun politik 2014.

Kendati tidak akan segencar tahun-tahun sebelumnya, namun penjualan aset-aset besar tetap akan terjadi tahun ini. Hal tersebut diutarakan Head of Research Jones Lang LaSalle Indonesia, Anton Sitorus, kepada Kompas.com, Selasa (11/2/2014).

Menurutnya, penjualan bakal dilakukan pengembang dengan portofolio properti yang memiliki kinerja buruk dan konsolidasi dilakukan sebagai antisipasi melemahnya makro ekonomi, regulasi Bank Indonesia, dan aktivitas politik.

"Pengembang akan melakukan konsolidasi. Bisa dengan menunda peluncuran proyek baru, pembelian lahan baru, atau bahkan menjual aset. Ini hanya masalah momentum. Bila hasil Pemilihan Umum berjalan mulus dan menghasilkan pemimpin yang sesuai dengan ekspektasi dan diterima banyak kalangan, maka properti akan booming lagi, menyamai atau bahkan melebihi siklus 2010 dan 2011," jelas Anton.

Pengambilalihan properti baik eksisting atau sedang dalam konstruksi bakal terus terjadi. Hanya, menurut Anton, tidak segencar tahun-tahun sebelumnya, karena investor juga menyadari bahwa sentimen pasar sedang tidak mendukung.

"Properti yang bakal diambil alih adalah yang kinerjanya pas-pasan, seperti pusat belanja dengan tingkat hunian dan kunjungan rendah, gedung perkantoran yang terus menunjukkan penurunan okupansi dan properti-properti yang menghasilkan revenue kecil," urai Anton.

Untuk diketahui, Epicentrum Walk milik PT Bakrie Swasakti Utama dibeli oleh PT BSD Tbk senilai Rp 297 miliar.

Menurut Director-Corporate Secretary PT Bumi Serpong Damai Tbk, Hermawan Wijaya, pembelian Epicentrum Walk merupakan langkah bisnis strategis dalam rangka meningkatkan porsi pendapatan berulang dalam lima tahun ke depan.

"Kami akan meningkatkan porsi recurring income menjadi 20 persen, sementara saat ini baru berjalan 15 persen. Sebagian besar lagi merupakan pendapatan pengembangan (development income)," ujar Hermawan.

Epicentrum Walk merupakan pusat komersial ritel seluas 14.850 meter persegi dengan area sewa efektif 10.772 meter persegi. Saat ini, tingkat huniannya mencapai 85 persen, termasuk penyewa utama di dalamnya adalah Farmer's Market, dan Electronic City.

Sejak beroperasi pada 2010, Epicentrum Walk mengalami kenaikan keuntungan sewa sebesar 8,5 persen dengan tarif dasar sewa dari Rp 85.000 menjadi Rp 350.000 per meter persegi per bulan.

Hasil penjualan Epicentrum Walk tersebut, menurut CEO Bakrie Swasakti Utama, Wawan Guratno, dimanfaatkan untuk belanja lahan di Sidoarjo, Jawa Timur.

"Kebutuhan dana pembebasan lahan tersebut senilai Rp 2 triliun, karena berada di dua lokasi dengan luas lahan total 500 hektar," imbuh Wawan.

Dengan berpindah tangannya Epicentrum Walk, menambah daftar panjang aset-aset yang lepas dari genggaman PT Bakrieland Development.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Mojokerto: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Mojokerto: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Diklaim Makin Progresif, Ini Perkembangan Proyek Tol Padang-Sicincin

Diklaim Makin Progresif, Ini Perkembangan Proyek Tol Padang-Sicincin

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karangasem: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karangasem: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klungkung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klungkung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Bank Mandiri Fasilitasi KPR Perumahan Citra Suwarna Group

Bank Mandiri Fasilitasi KPR Perumahan Citra Suwarna Group

Berita
[POPULER PROPERTI] AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

[POPULER PROPERTI] AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buleleng: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buleleng: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Berita
Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Berita
Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com