Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/11/2013, 14:54 WIB
Tabita Diela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Real Estat Indonesia (REI) hari ini menggelar Musyawarah Nasional (Munas) XIV di Jakarta. Hingga 27 November 2013 mendatang, REI mengadakan pertemuan dengan tajuk "Memperkokoh Peran REI sebagai Akselerator Pembangunan Nasional".

Tajuk ini menarik lantaran REI yang seharusnya menjadi akselerator pembangunan (perumahan) nasional, seringkali justru berfungsi tulang punggung. Bahkan bisa dibilang "mengambil alih" peran dan fungsi Perum Perumnas sebagai lembaga penyedia perumahan Nasional.

 
Ketua Umum DPP REI periode 2007-2011, F Teguh Satria, mengatakan, REI merupakan backbone dari pembangunan perumahan dan permukiman di segala segmen, baik kelas bawah maupun kelas atas. Padahal seharusnya, peran tersebut ada pada Perum Perumnas.

"Saya harus mengakui, REI adalah tulang punggung pembangunan perumahan Nasional. REI berkontribusi jauh lebih banyak ketimbang Perum Perumnas," ujar Teguh.

Sebelumnya, seusai upacara pembukaan Munas, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz mengungkapkan bahwa hingga akhir tahun ini, REI telah berkontribusi dalam penyediaan rumah untuk rakyat. Terlihat dari catatan jumlah penyerapan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sesuai dengan unit hunian yang dibangun oleh REI sebanyak 104.000 unit.

Realisasi tersebut memang masih jauh dari jumlah kebutuhan hunian per tahun dan terlalu lebar jarak dengan back log 16,5 juta unit. Namun begitu, setidaknya, kontribusi REI masih bisa diapresiasi.

Teguh juga mengungkapkan bahwa ada atau tidaknya REI sebenarnya tidak boleh mengacaukan usaha pemenuhan kebutuhan masyarakat Indonesia. Pasalnya, hal ini seharusnya menjadi tugas dari Perum Perumnas. Dibentuknya Perum Perumnas adalah untuk memenuhi kebutuhan rumah masyarakat, namun menurut Teguh, hingga sekarang, BUMN ini belum mampu melayani secara penuh dan maksimal.

 
"Pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan dari pemerintah sendiri. Swasta tetap harus dilibatkan di sana. Namun begitu, Pemerintah harus menyadari, bahwa tidak dapat sepenuhnya hanya mengandalkan peran swasta. Perum Perumnas harus lebih dilecut perannya. Pembangunan perumahan ini untuk rakyat, yang bertanggung jawab adalah pemerintah," ujarnya.

Jadi, lanjut Teguh, jangan dibalik perannya. REI hanya sebagai stakeholder danREI ikut membantu berkontribusi, berpartisipasi dalam pembangunan itu," kata Teguh.

 
REI, lanjutnya, harus berkonsentrasi pada pembinaan anggotanya agar lebih profesional dan proaktif mengajak Pemerintah berdialog, misalnya dalam hal kepastian hukum dalam pertanahan, serta high cost economy untuk perizinan, pertanahan, dan berbagai hal lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com