Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuduhan Suap dan Kericuhan Warnai Munas APERSI

Kompas.com - 14/06/2013, 10:46 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tuduhan suap dan kericuhan mewarnai Musyawarah Nasional IV Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI), Kamis (13/6/2013). Salah satu anggota APERSI sempat melontarkan tuduhan suap kepada enam DPD dalam sidang Pemilihan Ketua Umum baru.

Tuduhan suap tersebut memaksa Ketua Sidang, Yulius Irsam yang berasal dari DPD APERSI Lampung, menanyakan kepada forum mengenai status keenam DPD, apakah suara dan kepentingan mereka diakomodasi atau tidak. Alih-alih menjawab, empat orang anggota musyawarah yang duduk di barisan paling belakang seketika berdiri, berteriak-teriak, dan mengekspresikan kekecewaan mereka bila keenam DPD tersebut diakomodasi.

Selain diwarnai tuduhan suap, Munas kali ini pun dihujani interupsi, dan perdebatan tanpa ujung selama 3 jam. Bahkan, Ketua Sidang sempat mengumumkan reses tepat pukul 21:33 selama 25 menit. Reses diumumkan setelah tuduhan suap dilontarkan. Sebelum istirahat, terjadi bentrokan antaranggota APERSI. Tak jelas perkara bentrokan dan pihak dari DPD mana saja yang terlibat. Untuk mengamankan sidang lanjutan, beberapa petugas kepolisian berjaga-jaga di luar ruang sidang.

Hingga pukul 04.45, Munas yang diikuti 26 DPD seluruh Indonesia, belum juga mencapai kata sepakat dalam pemilihan ketua umum baru. Ada pun dua kandidat yang ikut dalam Pemilihan Ketua Umum baru adalah Eddy Ganefo dan Anton Santoso.

APERSI menggelar Munas ke-empatnya di Jakarta. Salah satu agenda utama adalah memilih Ketua Umum baru. Ketua Umum APERSI saat ini adalah Eddy Ganefo. Selain pemilihan Ketua Umum, APERSI juga telah mengumumkan program pengembangan 1.000 rumah gratis untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebagai kompensasi kenaikan tarif BBM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkat Sertifikat Tanah, Pertambahan Ekonomi di Jatim Rp 120,8 Triliun

Berkat Sertifikat Tanah, Pertambahan Ekonomi di Jatim Rp 120,8 Triliun

Berita
Pentingnya Pemeliharaan Hunian Milik Para Bos Perusahaan

Pentingnya Pemeliharaan Hunian Milik Para Bos Perusahaan

Berita
Penjualan Avia Tumbuh 6,9 Persen Selama Tiga Bulan Pertama 2024

Penjualan Avia Tumbuh 6,9 Persen Selama Tiga Bulan Pertama 2024

Berita
Jalur Pedestrian di Jalan Blora Tak Sepenuhnya Bebas Kendaraan

Jalur Pedestrian di Jalan Blora Tak Sepenuhnya Bebas Kendaraan

Berita
Rp 306,4 Miliar Uang Negara Berhasil Diselamatkan dari Mafia Tanah

Rp 306,4 Miliar Uang Negara Berhasil Diselamatkan dari Mafia Tanah

Berita
Hunian Ramah Anak Kini Hadir di Karawang, Harganya Mulai Rp 300 Jutaan

Hunian Ramah Anak Kini Hadir di Karawang, Harganya Mulai Rp 300 Jutaan

Perumahan
Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik buat Warga Banyuwangi

Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik buat Warga Banyuwangi

Berita
Pabrik Kendaraan Listrik Milik BYD Akan Hadir di Subang Smartpolitan

Pabrik Kendaraan Listrik Milik BYD Akan Hadir di Subang Smartpolitan

Kawasan Terpadu
Rabu Besok, Tol Cibitung-Cilincing Berlakukan Diskon Tarif Selama Dua Bulan

Rabu Besok, Tol Cibitung-Cilincing Berlakukan Diskon Tarif Selama Dua Bulan

Berita
Beres Dibedah, 100 Rumah Warga di Manokwari Sudah Layak Huni

Beres Dibedah, 100 Rumah Warga di Manokwari Sudah Layak Huni

Hunian
Kapan Saat Tepat Membeli Rumah Impian? Ini Jawaban dan Rekomendasinya!

Kapan Saat Tepat Membeli Rumah Impian? Ini Jawaban dan Rekomendasinya!

BrandzView
Digugat Pontjo Sutowo karena Hotel Sultan, Bahlil: Setiap Warga Negara Punya Hak

Digugat Pontjo Sutowo karena Hotel Sultan, Bahlil: Setiap Warga Negara Punya Hak

Berita
Jokowi Gelar Ratas soal World Water Forum ke-10 di Bali

Jokowi Gelar Ratas soal World Water Forum ke-10 di Bali

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Semarang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Semarang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyumas: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyumas: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com