KOMPAS.com - Rumah kontainer bisa menjadi alternatif hunian bagi masyarakat yang menginginkan biaya konstruksi yang lebih rendah.
Selain itu, unit kontainer dapat digunakan sebagai rumah mandiri atau dikombinasikan dengan beberapa kontainer untuk menciptakan hunian bertingkat.
Kendati demikian, sebelum memutuskan memilih rumah kontainer, masyarakat perlu mengetahui kelebihan dan kekurangannya.
Dikutip dari sejumlah sumber, berikut kelebihan dan kekurangan rumah kontainer:
1. Hemat biaya
Rumah kontainer lebih hemat biaya dibandingkan dengan pilihan perumahan konvensional yang membutuhkan bahan bangunan dan tenaga kerja.
Baca juga: Begini Cara agar Atap Kanopi Galvalum Tidak Bikin Rumah Panas
Selain itu, biaya rumah kontainer yang diproduksi di pabrik sudah tetap. Komponen harga yang berubah adalah biaya pengiriman, persiapan lokasi, pondasi, perakitan, dan sambungan untuk utilitas.
2. Konstruksi mudah dan cepat
Rumah kontainer berkonsep prefabrikasi, artinya unit modular yang diproduksi di pabrik dan dibawa ke lokasi, sehingga konstruksi menjadi lebih mudah, sederhana, dan cepat.
Rumah kontainer seringkali hanya butuh beberapa bulan untuk membangunnya. Sedangkan untuk membangun rumah tradisional bisa memakan waktu lebih dari setahun.
3. Bisa Dipindahkan
Rumah kontainer tunggal dapat dipindahkan ke lokasi lain dengan menggunakan layanan transportasi pengiriman.
4. Tahan lama
Rumah kontainer termasuk tahan lama dan dapat menahan kondisi cuaca ekstrem. Ini karena terbuat dari baja, yang merupakan salah satu material terkuat yang ada.
1. Tidak sepenuhnya ramah lingkungan