Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Sering Anda Harus Menyiram Tanaman Lidah Mertua?

Kompas.com - 22/09/2023, 17:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanaman lidah mertua (snake plant) merupakan salah satu tanaman hias yang paling populer di masyarakat.

Tanaman ini bisa tumbuh subur di dalam maupun di luar ruangan dan hanya membutuhkan sedikit perawatan.

Namun, untuk memiliki tampilan tanaman yang bagus Anda harus merawatnya dengan baik termasuk mengetahui frekuensi penyiraman yang tepat.

Baca juga: Bawa Hoki, Ini Posisi Terbaik untuk Menempatkan Tanaman Lidah Mertua

Seperti dikutip dari laman A-Z Animals, tanaman lidah mertua berasal dari Afrika Barat. Di wilayah asalnya curah hujan yang turun cukup rendah sehingga tanaman ini bisa mengatasi kekeringan.

Lidah mertua diketahui menyimpan air di bagian daunnya yang berdaging. Karena itu, tanaman ini bisa bertahan hidup meskipun tanpa penyiraman selama beberapa hari.

Bagi Anda yang menanamnya di rumah, harus diingat bahwa tanaman ini tidak menyukai akar yang basah.

 

Harus dipastikan sebelum Anda melakukan penyiraman kembali, tanah di dalam pot sudah benar-benar kering atau akar tanaman berpotensi membusuk.

Untuk memastikan tingkat kekeringan media tanam, Anda dapat memasukan jari ke dalam tanah. Minimal, Anda perlu menyiram tanaman lidah mertua seminggu sekali.

Baca juga: Lakukan Ini agar Tanaman Lidah Mertua di Halaman Tak Menjadi Hama

Tanaman lidah mertua membutuhkan air lebih banyak pada musim panas karena aktif tumbuh, sehingga tanah akan lebih cepat kering.

Selain memeriksa langsung tingkat kekeringan tanah, Anda juga bisa menilai berat pot. Jika pot terasa ringan, kemungkinan besar tanah telah mengering dan tanaman membutuhkan air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pamekasan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pamekasan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Mojokerto: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Mojokerto: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Diklaim Makin Progresif, Ini Perkembangan Proyek Tol Padang-Sicincin

Diklaim Makin Progresif, Ini Perkembangan Proyek Tol Padang-Sicincin

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karangasem: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karangasem: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klungkung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klungkung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Bank Mandiri Fasilitasi KPR Perumahan Citra Suwarna Group

Bank Mandiri Fasilitasi KPR Perumahan Citra Suwarna Group

Berita
[POPULER PROPERTI] AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

[POPULER PROPERTI] AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buleleng: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buleleng: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Berita
Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Berita
Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com