JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah modular menjadi salah satu metode konstruksi hunian yang sedang berkembang di Indonesia.
Meskipun tingkat penggunannya masih belum mengalahkan metode konstruksi tradisional, rumah modular bisa menjadi alternatif bagi masyarakat.
Rumah modular ialah metode konstruksi bangunan dengan menyatukan atau merakit komponen-komponen rumah yang sebelumnya telah dibuat di pabrik.
Artinya, komponen-komponen rumah atau sering disebut sebagai modul, dibuat di pabrik, dan kemudian dirakit di lahan lokasi hunian.
Baca juga: 100 Rumah Modular untuk Pemulung dan Tukang Sapu Jalanan
Namun sebelum Anda memutuskan untuk memilih rumah modular, ada baiknya mengetahui plus minusnya.
Disadur dari stius Housance, berikut kelebihan dan kekurangan rumah modular:
1. Struktur Berkualitas
Modul rumah modular dibuat di luar lokasi pabrik. Hal ini memungkinkan kontrol kualitas yang lebih baik dibandingkan ketika properti dibangun di lokasi yang terbuka.
Sehingga dapat terlindungi dengan lebih baik dari cuaca dan kerusakan yang tidak disengaja dari manusia dan lalu lintas di lokasi konstruksi.
Di samping itu, rumah modular memiliki persyaratan desain dan struktur yang cukup ketat.
Kondisi itu memungkinkan rumah modular jauh lebih kuat dibandingkan rumah yang dibangun secara tradisional.
2. Waktu Konstruksi Cepat
Rumah modular biasanya dapat dibangun lebih cepat daripada properti yang menggunakan batu bata dan mortir.
Sebuah rumah modular berukuran kecil dapat dibuat di pabrik hanya dalam waktu dua bulan. Kemudian pemasangannya di lokasi hanya bisa beberapa hari saja.
Proses otomatis dan penggunaan desain standar membantu mempercepat waktu pembangunan rumah modular.