Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan! Cara Daur Ulang Panel Surya yang Lebih Hemat

Kompas.com - 17/10/2022, 17:45 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

Sumber Guardian

JAKARTA, KOMPAS.com - Para peneliti di Australia baru saja menemukan cara yang lebih hemat untuk mendaur ulang panel surya yang sudah mengalami penurunan output.

Sebuah panel surya dapat beroperasi secara efektif hingga kurun waktu 25 hingga 30 tahun. Setelah itu, panel tidak akan lagi berfungsi secara optimal.

Karena itu, alam beberapa dekade ke depan, panel surya yang tak lagi digunakan bisa menjadi sumber sampah baru bagi lingkungan. Apalagi proses daur ulang panel surya selama ini diketahui menelan biaya yang cukup besar.

Seperti dikutip dari The Guardian, para peneliti dari Universitas New South Wales, Australia baru saja mempublikasikan temuan mengenai cara yang lebih hemat untuk mendaur ulang panel surya.

Baca juga: Berapakah Lama Sebuah Panel Surya Dapat Bertahan?

Proses daur ulang tersebut menggunakan pemisahan elektrostatik pada panel fotovoltaik (PV) untuk mengumpulkan material yang berharga sehingga beratnya turun 2 hingga 3 persen dari berat aslinya.

Dikatakan, proses daur ulang meliputi pengumpulan dan ekstraksi material-material bahan berharga dari panel surya untuk melihat apakah itu layak secara teknis, ekonomis, dan lingkungan.

Material tersebut selanjutnya akan langsung dikirim langsung ke kilang untuk pemurnian dan pemrosesan.

Penulis utama dari studi tersebut, Pablo Dias mengatakan proses baru ini akan mampu mengelola 1.000 ton sel surya per tahun atau setara dengan 50.000 panel setahun, atau sekitar 4.100 panel dalam satu bulan.

“Ini adalah proses yang dapat dilakukan di mana saja, tidak menggunakan bahan kimia apa pun, tidak mengeluarkan polusi berbahaya. Yang tersisa dari proses daur ulang adalah debu dari penghancuran panel yang nantinya dikumpulkan,” jelas Pablo.

Baca juga: Jangan Salah Kaprah, Ini 5 Mitos Keliru tentang Panel Surya

Saat ini Australia masih memiliki kapasitas yang sangat kecil untuk memproses dan mendaur ulang panel surya yang tak lagi bekerja optimal.

Australia diproyeksikan menghasilkan 145.000 ton limbah surya PV per tahun pada tahun 2030.  Sementara di Amerika Serikat, limbahnya mencapai 1 juta ton per tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Berita
Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara 'Online'

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara "Online"

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau