Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Dampak Buruk Freon AC Bagi Lingkungan

Kompas.com - 03/10/2022, 19:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com -Dalam beberapa tahun terakhir, kebutuhan akan freon AC kian meningkat seiring dengan naiknya permintaan pendingin udara (AC).

Meskipun demikian, freon AC ternyata memiliki dampak buruk bagi lingkungan. Bahkan di beberapa negara, penggunaannya telah dilarang.

Hal ini karena freon AC menjadi penyebab utama dari degradasi lapisan ozon di bumi dan dalam jangka panjang akan membahayakan.

Seperti dikutip dari Infinity Learn, sejatinya freon merupakan senyawa yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak mudah terbakar, tidak korosif dengan toksisitas rendah dan diperkenalkan sebagai zat pendingin pada tahun 1930-an.

Baca juga: Mengenal Freon AC dan Bagaimana Cara Kerjanya

Karena titik didihnya yang rendah, tegangan permukaan, dan viskositasnya, zat ini sangat berguna sebagai zat pendingin.

Freon dapat menghasilkan gas rumah kaca yang besar sehingga mampu mengikat panas yang seharusnya dipancarkan bumi ke luar angkasa.

Saat melewati udara, komponen kimia freon menurunkan lapisan ozon. Penipisan lapisan ozon meningkatkan jumlah radiasi ultraviolet yang mencapai permukaan bumi.


Tak hanya menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi manusia, namun juga bisa menyebabkan masalah pernapasan pada hewan dan bahkan dapat membunuh tanaman.

Karena itulah, da akhir 1970-an, penggunaan freon dalam semprotan aerosol telah dilarang di Amerika Serikat. Bahkan pada tahun 1996, hampir semua negara maju telah melarang produksi hampir semua freon.

Padahal freon merupakan senyawa pendingin yang paling umum digunakan dalam AC dan kulkas. Dalam jumlah minimal, paparan freon tak berbahaya  seperti ketika kulkas atau AC bocor.

Baca juga: Waspada Freon AC Anda Habis, Kenali Ciri-cirinya

Namun, jika Anda memiliki riwayat gangguan jantung, sebaiknya hindari freon karena dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur.

Saat ini, banyak produsen AC yang telah beralih ke refrigeran Hidrofluorokarbon (HFC) atau disebut puron, karena lebih ramah lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Berita
Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Berita
Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com