JAKARTA, Kompas.com - Negara beriklim tropis seperti Indonesia, memiliki kelembapan tinggi. Untuk mengatasi kelembapan ini, banyak pemilik rumah melengkapinya dengan sistem pendingin udara atau AC.
Hanya, penggunaan AC dipandang kurang ramah terhadap kantong dan boros konsumsi energi listrik.
Untuk itu, upaya-upaya mendinginkan ruangan dengan beragam cara alamiah pun bermunculan. Satu di antaranya adalah berpaling kembali pada penggunaan dinding roster.
Baca juga: 6 Cara Membuat Ruangan Sejuk Tanpa AC
Sejatinya, dinding roster telah lama digunakan pada rumah-rumah tropis zaman dulu. Elemen roster dipasang di atas pintu atau jendela.
Roster memiliki fungsi sebagai lubang angin. Dengan pemasangan demikian, udara bisa hilir mudik masuk dari luar ke dalam ruangan.
Pergerakan udara inilah yang dapat mengurangi rasa panas karena suhu udara tinggi atau lembap.
Seiring perkembangan zaman, fungsi roster tak lagi sebagai lubang angin, melainkan bisa digunakan sebagai elemen untuk mempercantik rumah.
Bahkan, roster kini difungsikan sebagai pengganti pagar, seperti di rumah-rumah pinggiran kota di Pulau Jawa.
Ada satu jenis roster yang dikenal banyak orang, yakni jalusi/nako. Roster ini memiliki bentuk sirip dengan sudut kemiringan tertentu sehingga percikan air hujan tidak dapat masuk ke dalam ruangan.
Baca juga: Onduline Tawarkan Atap Panel Solar Ramah Lingkungan dan Modis
Jenis tersebut banyak diaplikasikan pada bangunan gedung atau pabrik. Roster ini terbuat dari material beton sehingga disebut jalusi beton.
Pada umumnya, roster berukuran 20 cm x 20 cm dengan bobot yang relatif berat yaitu 4,5 kilogram.
Untuk memasangnya, diperlukan pelat besi setebal 4 milimeter yang kemudian disekrup pada bagian atas roster.
Terdapat berbagai jenis dan motif roster yang beredar di pasaran, mulai dari motif kotak, motif bulat, motif bunga, motif Islami (arabesque), hingga motif bintang.
Sebelum memasang roster pada rumah Anda, simak hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangannya:
1. Pasang pada sudut ruang yang dimasuki cahaya matahari