Sementara berkurangnya jumlah atau pasokan apartemen baru yang terjadi sejak tahun 2020 disebabkan sejumlah aturan seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna menekan penularan Covid-19.
Selain itu, banyak juga investor yang menilai bahwa keuntungan dari bisnnis apartemen ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan rumah tapak.
Akibatnya, investor justru mengalihkan uangnya ke instrumen investasi alternatif lain seperti pasar saham, emas dan yang lainnya.
"Saat ini investor mengalihkan (switch) uang yang mereka punya ke instrumen investasi lain yang cenderung lebih dinamis, seperti emas, saham dan instrumen lainnya," tutupnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.