Sejatinya, arsitektur bangunan terkesan "mangkrak" itu merupakan desain rustic yang biasa dikenal di dunia barat atau wabi-sabi yang fenomenal di Jepang.
Baca juga: 4 Ide Bawa Suasana Kedai Kopi ke Rumah
Anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Her Pramtama mengatakan, konsep desain ini merupakan sikap dalam memutuskan tema dari suatu kedai kopi yang akan dikembangkan.
Hal ini berbeda dengan istilah "mangkrak" karena lebih terkesan sebagai bangunan yang belum selesai atau terbengkalai dan dibiarkan tidak terurus.
"Konsep desain bergaya rustic ini unik ya karena menggunakan material mentah atau terlihat kasar, tidak rapi, dan terkesan apa adanya," tutur Her kepada Kompas.com, Sabtu (22/05/2021).
Sejatinya, ada dua desain arsitektur yang diusung dalam konsep rustic yakni bersifat melekat dan tidak.
Misalnya, dinding tanpa diplester atau diaci dan dicat dan plafon tanpa menggunakan gypsum agar terlihat rangka atapnya.
Sementara yang tidak melekat adalah furnitur yang bersifat daur ulang, contohnya wastafel terbuat dari ember.
Oleh karena itu, penggunaan desain rustic yang unik di kedai kopi ini dapat memberikan atmosfer berbeda.
Hal ini bertujuan agar pengunjung bisa nongkrong atau menyeruput kopi dan memesan makanan lebih lama.
Sebab, kedai kopi merupakan ruang ketiga bagi pengunjung. Sementara ruang pertama dan kedua adalah rumah dan sekolah atau kantor.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.