JAKARTA, KOMPAS.com - Konsumsi belanja di hotel dan restoran diperkirakan bakal mengalami pertumbuhan hingga 9 persen.
Hal ini terjadi lantaran adanya peningkatan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia pada April tahun 2021 menjadi 101, 5.
Founder & CEO Hotel Investment Strategies LLC Ross Wood mengatakan, IKK Indonesia ini naik dibandingkan Maret yang berada pada level 93,4
"Ini menunjukkan optimisme kembali untuk pertama kalinya dalam setahun seiring meredanya kekhawatiran atas Pandemi Covid-19 menurut survei bulanan Bank Indonesia," terang Ross dikutip dari LinkedIn, Kamis (13/05/2021).
Ross melanjutkan, angka di atas 100 ini menunjukkan jumlah optimistis atau melebihi pesimis pada prospek ekonomi.
Sebab, sejak April Tahun 2020, IKK Indonesia selalu berada di bawah 100.
Kenaikan IKK Indonesia pada April tahun ini disebabkan persepsi responden yang lebih baik terhadap kondisi ekonomi saat ini, termasuk ketersediaan pekerjaan dan pendapatan yang lebih tinggi.
Sebelumnya, Hotel Investment Strategis LLC juga mencatat tren rata-rata mobilitas tempat tinggal di Indonesia melonjak sebesar 12 persen pada periode 1 Desember 2020 hingga 12 Januari 2021.
Baca juga: Staycation di Tangerang, Ini 4 Pilihan Hotel dengan Fasilitas Kolam Renang
Khusus Jakarta dan Bali, tren mobilitas tempat tinggal meningkat masing-masing 15 persen dan 14 persen pada periode tersebut.
"Saat ini, tren mobilitas di Bali, Jakarta, serta Indonesia semuanya positif masing-masing sebesar 14 persen, 15 persen, dan 12 persen," jelas Ross.
Meski begitu, lima dari enam kategori sektor properti pada data tersebut masih menunjukkan angka minus.
Kelima sektor tersebut adalah ritel dan rekreasi yang mencakup restoran, kafe, pusat perbelanjaan atau mal, taman hiburan, museum, perpustakaan dan bioskop.
Kemudian, kategori grosir dan apotek meliputi pasar grosir, gudang makanan, pasar pertanian, toko makanan khusus, toko obat, dan apotek.
Lalu tiga kategori lainnya yakni, taman, stasiun transit, serta ruang kerja.
Pada kategori ritel dan rekreasi secara nasional rata-rata-minus 22 persen. Sementara di Bali dan Jakarta turun masing-masing 39 persen dan 36 persen.
Untuk kategori grosir dan apotek Indonesia menunjukkan minus 6 persen. Lalu di Bali dan Jakarta masing-masing negatif 27 persen dan 17 persen.
Lalu kategori taman di Indonesia, tren mobilitasnya rata-rata merosot 18 persen. Kemudian, Jakarta dan Bali masing-masing negatif 54 persen dan 47 persen.
Selanjutnya pada kategori ruang kerja di Indonesia rata-rata turun 28 persen, Bali turun 41 persen, dan Jakarta turun 36 persen.
Sementara tren mobilitas stasiun transit di Indonesia secara persentase turun 36 persen, Bali dan Jakarta masing-masing minus 66 persen dan 44 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.