JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 ternyata mempercepat transformasi digital, perencanaan kota digital, dan laju penerapan kota pintar atau smart city di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Demikian hasil survei Oracle Corporation dan ESI ThoughtLab yang bertajuk 'Solusi Smart City untuk Dunia yang Lebih Baik'.
"Akibat pandemi, penerapan smart city justru mengalami percepatan di Asia Tenggara," kata Managing Director Oracle Indonesia Davian Omas dalam diskusi virtual, Rabu (05/05/2021).
Davian menuturkan ketika suatu kota mempercepat perjalanannya menuju smart city, mereka perlu membahas cara terbaik untuk menggabungkan infrastruktur fisik dan investasi digital yang ada.
Baca juga: 7 Kota Indonesia Jadi Finalis Smart City Tingkat Asia-Pasifik
Di Indonesia terdapat sejumlah kota yang telah siap menerapkan smart city yakni DKI Jakarta, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Padang, Banyuwangi dan kota lainnya.
"Smart City sendiri seharunya tidak hanya untuk kota, tetapi bisa dikecilkan sedikit misalkan seperti Sinarmas Land punya BSD City juga bisa diterapkan sebagai salah satu small city yang bisa dijadikan smart city," ujar dia.
Sementara itu, Direktur Jakarta Smart City Yudhistira Nugraha mengatakan smart city atau kota pintar bukan hanya bicara tentang kota dan teknologinya.
Tidak kalah penting dari konsep smart city adalah aksesabilitas dan kemudahan warganya dalam menjangkau dan melakukan banyak hal.
Dia menjelaskan melalui penerapan smart city 4.0, peran Pemerintah adalah sebagai kolaborator, sementara warga sebagai co-creator.
"Kita perlu membangun model bisnis baru dalam mengimplementasikan inisiatif kota pintar, seperti kemitraan publik-swasta," ujar dia.
Baca juga: Presiden Jokowi Ingin IKN Jadi Smart City Rujukan Dunia
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.