Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang Kreatif, Penjualan Properti Meningkat Saat Pandemi Covid-19

Kompas.com - 30/04/2021, 17:30 WIB
Dian Ade Permana,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Memasuki April 2021, bisnis properti di kota-kota besar mulai menggeliat. Salah satu faktornya karena para pelaku bisnis bertambah inovatif dan kreatif.

Pakar marketing properti Andy K Natanael mengatakan salah satu contoh inovasi adalah promosi yang ditawarkan beragam dan desain rumah yang mengikuti perkembangan zaman.

"Pandemi ini kan menjadikan pengusaha reset semua, dari nol lagi. Tapi sekarang sudah mulai mendulang karena banyak tawaran," jelasnya saat peluncuran Bale Tentrem Fasindo Group di Hotel Aston Pandanaran Semarang, Jumat (30/4/2021).

Inovasi-inovasi tersebut antara lain penjualan rumah sekaligus dengan furniturnya. Dengan pola ini, furnitur-nya bisa di KPR-kan, karena masuk dalam komponen rumah.

"Juga desain rumah ukuran 72 meter persegi bisa tiga kamar. Ada juga rumah dua teras, depan dan samping untuk menunjukkan tanah besar bangunan pas," papar Andy.

Baca juga: Harga Rumah di Depok Terpantau Naik, Ini Lima Pilihannya

Secara umum, bisnis properti memiliki prospek cerah meski di tengah pandemi Covid-19. Kuncinya, tidak latah meski hanya sekadar mengikuti tren.

Selain itu, untuk konsumen, Andy menyarankan tidak membeli proeprti saat sedang booming, harga bisa sangat tinggi.

"Belilah saat ekonomi sedang menurun karena pengembang butuh banyak uang. Momentum jual beli juga harus tepat," imbuh dia.

Menurutnya, pemilik dana memilih investasi atau membeli properti karena keuntungan maupun persentasi kenaikannya lebih tinggi apabila disimpan di bank.

Kendati demikian, dalam memilih investasi properti ini tetap perlu memperhatikan kondisi seperti lokasi dan prospek ke depannya. '

'Tingkat kenaikan harga properti bisa sekitar 8 sampai 10 persen per tahun, ini tentu jauh di atas bunga bank,'' ujarnya.

Baca juga: Makin Diminati, Rumah Beton Pra-cetak Jakarta Garden City Rilis Tahap 2

Sementara itu Direktur Fasindo Property Sonny Kusuma menambahkan, prospek properti di Semarang semakin membaik.

Dia optimistis proyek baru bernama Bale Tentrem ini direspons oleh masyarakat Semarang.

Hal ini karena pencapaian hari perdana penawaran, dari rencana 110 unit, sudah terjual 10 unit.

"Kami menargetkan dalam waktu satu tahun sudah habis terjual," ujar Sonny.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com