Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omotenashi, Layanan Sepenuh Hati Kereta Bawah Tanah Jepang, Barang Hilang Mudah Ditemukan

Kompas.com - 25/04/2021, 12:32 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika Anda kehilangan sesuatu di tempat umum, seperti di kereta, apakah pernah berharap akan mendapatkannya kembali?

Berapakah kemungkinan Anda bisa mendapatkan barang hilang di tempat umum?.

Ataukah, Anda akan pasrah dan berfikir bahwa barang hilang tidak akan pernah ditemukan lagi karena telah menjadi milik orang lain.

Kehilangan sesuatu di tempat umum merupakan hal yang paling menyebalkan.

Sulit sekali menemukan barang hilang di tempat umum terlebih jika barang sudah ditemukan orang lain yang kemungkinannya kecil sekali untuk dikembalikan.

Baca juga: Struktur Layang Terpanjang Kereta Cepat Jakarta Bandung Sukses Tersambung

Namun, tidak demikian halnya jika hal itu terjadi di kereta bawah tanah (subway) Tokyo, Jepang.

Melansir video NHK World, barang hilang di subway Tokyo dapat Anda temukan kembali dengan mudah, utuh, tanpa kekurangan apa pun.

Hal ini dimungkinkan karena terdapat petugas khusus yang mengumpulkan dan mengorganisasi barang-barang hilang.

Hampir setiap harinya petugas tersebut berjaga, menemukan, dan mengamankan sebanyak 2.000 barang hilang milik penumpang kereta.

Mereka mengumpulkan barang hilang itu dari 179 stasiun.

Kamar khusus untuk barang hilang

Barang hilang di Subway Tokyo Jepang NHK World Japan Barang hilang di Subway Tokyo Jepang
Kereta bawah tanah Tokyo juga memiliki ruangan khusus sebagai tempat untuk mengumpulkan seluruh barang-barang hilang tersebut.

Setiap barang hilang yang ditemukan petugas akan langsung dibawa dan dikumpulkan untuk diorganisasi secara rapi dan baik di satu ruangan khusus.

Di ruangan tersebut terdapat sejumlah rak tingkat dan banyak kotak penyimpanan.

Baca juga: Ungguli Jepang dan Korea, Daya Tarik Industri Infrastruktur Indonesia Nomor 9 di Asia Pasifik

Selain jumlahnya banyak, barang hilang yang ditemukan juga sangatlah beragam. Di antaranya telepon genggam, kunci mobil dan motor, boneka, laptop, alat minum, jam tangan, anting, dan lain-lain.

Setelah terkumpul, dilakukan pendataan mulai dari waktu kapan dan di mana barang itu ditemukan, warna, bentuk, dan ukuran barang hilang itu juga direkam dan didata dengan baik.

Layaknya sebuah jasa ekspedisi pengiriman, petugas juga akan membungkus setiap barang hilang yang mudah pecah seperti botol minuman beling, gelas, dan sebagainya.

Barang hilang lain seperti tempat makan akan dibersihkan atau dicuci oleh petugas untuk mencegah agar tidak bau.

Bentuk Omotenashi Orang Jepang

Apa yang dilakukan petugas kereta bawah tanah Tokyo merupakan spirit dari apa yang disebut sebagai Omotenashi atau bentuk pelayanan sepenuh hati kepada penumpang.

Bagi warga Jepang, istilah Omotenashi dikenal sebagai bentuk keramahtamahan. Kata ini juga populer sejak digunakan dalam pidato untuk memenangkan perhelatan multievent Olimpiade Tokyo pada tahun 2020.

"Nggak peduli apapun barang yang ditemukan, pasti kami amankan. Karena barang yang hilang itu mungkin sangat berharga bagi pemiliknya. Kami memperlakukan semua barang yang kami temukan itu dengan baik dan sangat hati-hati," kata salah seorang petugas dalam video tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau