JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembangan kawasan Danau Laut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam harus memperhatikan kembali penataan ruang agar menjadi destinasi pariwisata potensial.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan A Djalil mengungkapkan hal itu dikutip dari laman Kementerian ATR/BPN, Sabtu (20/3/2021).
"Tata ruang penting sekali di daerah sekitar Danau Laut Tawar, saya pikir ini perlu kita tata kembali," imbuh Sofyan.
Hal ini dilakukan karena Pemerintah menaruh perhatian besar dalam membangun kawasan yang dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Sofyan mengungkapkan, Pemerintah saat ini tengah menyiapkan pengembangan kawasan food estate (lumbung pangan).
Menurut dia, inisiatif Pemerintah membuat lumbung pangan sebagai model yang memperkenalkan teknologi bidang pertanian bisa diterapkan di Aceh.
Bahkan, penggunaan energi baru dan terbarukan juga turut menjadi perhatian Pemerintah saat ini.
Baca juga: Kementerian PUPR Studi Revitalisasi Danau Laut Tawar
Bentuk perhatian ini diimplementasikan dengan penyiapan Peraturan Presiden (Perpres) tentang energi baru dan terbarukan, terutama tarif Pusat Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
"Di mana daerah hutan yang masih bagus, tentu potensi mikro hidronya masih cukup besar, hanya saja terdapat beberapa tantangan seperti logistik, transportasi, hingga akses dikarenakan jauh dari jaringan," lanjut dia.
Bahkan, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengungkapkan, Danau Laut Tawar seluas 5.472 hektar ini memiliki berbagai potensi selain pariwisata.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.