JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk atau BCA telah dikenal sebagai bank swasta terbesar di Indonesia.
Bank yang berdiri sejak 21 Februari 1957 atau sudah 64 tahun ini dimiliki oleh produsen rokok kretek PT Djarum.
Djarum didirikan oleh Oei Wie Gwan yaitu ayah dari Hartono Bersaudara, Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono.
Namun, setelah Oei meninggal, peralihan bisnis Djarum ke generasi kedua dilakukan pada tahun 1963 kepada Hartono Bersaudara.
Robert sendiri memiliki tiga orang anak yaitu Victor Hartono, Martin Hartono, dan terbungsu Armand Wahyudi Hartono.
Baca juga: Ini Lima Raja Properti Top Tanah Air
Armand yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA bercerita, dia diajarkan untuk siap mengalami kebangkrutan dan siap menghadapi apa pun yang terjadi.
"Jadi, kalau melihat dari sebelumnya ditanam di kehidupan saya itu intinya sudah siap habis, siap perubahan apa pun juga," tutur Armand dalam webinar The Untold Story of Next Generation Leaders, Sabtu (13/3/2021).
Armand menuturkan, kakeknya yaitu Oei dulu bekerja dan berdagang mulai dari nol. Kemudian, dia memiliki pabrik mercon hingga mengalami kesuksesan.
Namun, tahun 1939, terjadi kecelakaan yang menyebabkan pabrik Oei meledak dan membuatnya gulung tikar.
Tak kapok sampai di situ, Oei kembali mendirikan bisnis mercon dua tahun setelahnya dan lagi-lagi mengalami kebangkrutan dengan cerita yang sama.
Tahun 1942, Oei kembali mendirikan pabrik namun ditutup karena pada saat itu Indonesia baru saja dijajah oleh Pemerintah Jepang.
Barulah tahun 1957, Oei mendirikan PT Djarum. Namun, untuk kesekian kalinya harus bangkrut karena dibakar oleh seseorang.
Baca juga: Megaproyek Rp 50 Triliun Hadir di Karawang
Dari sekian banyak kegagalan yang dialami oleh keluarganya itu, Armand ditanamkan pemikiran untuk menerima apa pun segala risiko buruk yang akan terjadi.
Namun, di balik itu semua, Armand percaya pada semua kegagalan yang terjadi akan ada hikmah yang didapatkan.
Pemikiran seperti itu harus ditanam ke orang terdekat, tidak hanya diri sendiri.