JAKARTA, KOMPAS.com - Tren bekerja dari rumah atau work from home (WFH) dan tinggal di rumah atau stay at home mendorong perubahan desain hunian.
Sebagaimana dikatakan Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida, tren hunian ke depan membutuhkan lebih banyak ruang terbuka. Fasilitas di kawasan permukiman juga dibentuk selengkap dan sealami mungkin.
“Selain itu, hunian kini dimanfaatkan untuk bekerja, belajar, beribadah. Pada titik itu, pengembang perlu berpikir kreatif mendesain hunian dengan memperhatikan sistem pencahayaan alami, sirkulasi udara, sistem sanitasi yang baik dan sehat” ujar Totok.
PT Jakarta Indah Makmur, sebagai salah satu pengembang, mengantisipasi perubahan ini dengan menawarkan hunian berdesain serba terbuka yang dilengkapi fasilitas penghijauan.
Baca juga: Orang Asing Boleh Punya Apartemen, Ini Syaratnya
Direktur Utama PT Jakarta Indah Makmur Tomoaki Kinoshita mengatakan, proyek hunian tersebut adalah The Veranda seluas 2,3 hektar.
"Kami memadukan ruang terbuka hijau, kesegaran air, dan udara yang bersih serta cahaya alami ke dalam konsep hunian vertikal guna meningkatkan kesehatan mental, fisik dan kualitas hidup penghuninya” ujar Tomoaki dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Rabu (24/02/2021).
PT Jakarta Indah Makmur merupakan konsorsium Nishitetsu Group dan PT Pulauintan Bajaperkasa Konstruksi.
Nishitetsu adalah pengembang asal Jepang yang berdiri sejak 1908 dengan 85 perusahaan di sektor transportasi, logistik, real estat, ritel, hotel hingga tempat hiburan.
Sementara Pulauintan dikenal sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan perkantoran, hotel, mal, apartemen, pergudangan, pabrik, rumah sakit.
Baca juga: Pengembang Apartemen Wajib Sediakan Rusun 20 Persen
Associate Director The Veranda Elis Sumarto menambahkan, The Veranda mengadopsi lanskap taman resor Bali yang dibawah ke kawasan strategis Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
“Kami menawarkan menawarkan nuansa Teluk Jimbaran, Ubud, dan Seminyak dengan harga mulai dari Rp 1,6 miliar untuk ukuran terkecil 1 kamar tidur seluas 57,57 meter persegi,” ucap Elis.
Menurut Elis desain apartemen khas bergaya resor dengan zona yang lebih fleksibel untuk mengakomodasi pekerjaan dari rumah, area bersama, akses ke alam terbuka dan cahaya alami, menjadi hunian tren pasca pandemi.
“WFH jadi tren yang bertahan pasca pandemi. The Veranda mengadaptasi tren penting itu guna mendukung mobilitas dan aktivitas penghuni,” ucapnya.
Setiap unit dirancang dengan ceiling tinggi dan jendela luas di dua sisi yang memungkinkan cahaya alami dan sirkulasi udara segar mengalir bebas.
Penataan interior disesuaikan dengan fungsi materialnya. Sedangkan kamar mandi utama dilengkapi dengan bathtub dan toilet cerdas Neorest.
The Veranda dilengkapi dengan sejumlah fasilitas. Terutama balkon pada tiap unit yang dapat digunakan sebagai teras, difungsikan sebagai tempat hangout, pemandangan, relaksasi dan udara segar dari ketinggian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.