JAKARTA. KOMPAS.com - Menteri Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta pembangunan Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) dipercepat.
Menurutnya Bendungan Manikin tersebut menjadi sumber air yang dapat mendorong produktivitas pertanian di wilayah tersebut.
"Saat ini tengah digenjot pembangunan Bendungan Manikin yang juga diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan irigasi pertanian masyarakat di Kabupaten Kupang," kata Basuki dalam keterangan pers, Rabu (10/02/2021).
Baca juga: Bendungan Pertama di Sumatera Selatan Mulai Dibangun
Ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah dibanding daerah lain.
Oleh karena itu, pembangunan bendungan juga harus diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya.
Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani.
Konstruksi Bendungan Manikin mulai dikerjakan pada 2019 melalui 2 paket pekerjaan senilai Rp 2 triliun.
Paket I progres konstruksinya hingga 31 Januari 2021 mencapai 19 persen dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Adhi Karya (Persero) Tbk-PT Jaya Konstruksi (KSO) dengan nilai kontrak Rp 1,02 triliun.
Sementara untuk Paket II senilai Rp 905,2 miliar dilaksanakan oleh kontraktor PT PP (Persero) Tbk-PT Ashfri Putralora-PT Minarta Dutahutama (KSO) dengan progres fisik 26,46 persen atau lebih cepat dari rencana 25,2 persen.
Baca juga: Pembangunan Bendungan Way Sekampung Tuntas Juli 2021
Selain bendung utama, pekerjaan yang tengah dilaksanakan saat ini adalah penyelesaian pekerjaan Jalan akses Tilong-Baumata sepanjang 7,4 kilometer dan akses utama menuju Baumata-Bangunan Fasilitas sepanjang 1,2 kilometer.
Secara administrasi Bendungan Manikin berada di Desa Kuaklalo yang berbatasan dengan Desa Bokong di Kecamatan Taebenu.
Sumber air bendungan berasal dari Sungai Manikin dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 49,31 kilometer persegi.
Bendungan Manikin didesain dengan Tipe Urugan Random Batu Gamping dengan Inti Tegak yang memiliki kapasitas tampung 28,20 juta meter kubik dan luas genangan normal 148,7 hektar.
Bendungan ini direncanakan dapat memenuhi kebutuhan irigasi pertanian seluas 310 hektar di Kabupaten Kupang.
Selain itu juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber air baku sebesar 700 liter per detik untuk Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,125 MW, pengendalian banjir di Dataran Manikin 531,70 meter kubik per detik, dan potensi pariwisata.
Selain Bendungan Manikin, di Provinsi NTT juga dibangun 4 bendungan lainnya yakni Napun Gete di Kabupaten Sikka yang saat ini progres konstruksinya sudah 98 persen, Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, dan Welekis di Kabupaten Belu.
Selama masa Pandemi Covid-19, pekerjaan pembangunan bendungan tidak dihentikan untuk menjaga kesinambungan roda perekonomian, terutama penyediaan lapangan kerja bagi kontraktor, konsultan dan tenaga kerja konstruksi beserta kegiatan yang mengikutinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.