JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Berlin bekerja sama menjalankan proyek bertajuk "Smart Change-Pengembangan Tata Kelola Perkotaan, Kesejahteraan, dan Inovasi di Jakarta".
Kerja sama tersebut dilakukan untuk mengembangkan solusi inovatif perancangan kota yang berkelanjutan.
Proyek ini akan melibatkan kolaborasi pemangku kepentingan dari berbagai macam bidang untuk berbagi pandangan dan ide dalam mewujudkan kota sejahtera dan inovatif.
Sebagai contoh, Pemerintah membutuhkan keluasan data dari masyarakat, pelayanan publik, prasarana, serta sektor industri di kota untuk menjamin kualitas kehidupan di area perkotaan.
Pengelolaan dan analisa data itu dibutuhkan untuk menyelidiki tantangan saat ini dan solusi baru kota pintar yang menyisakan tugas berkelanjutan bagi setiap pemerintahan.
Baca juga: Pulau Jawa Dominasi Proyek Smart City Sebesar 60 Persen
Senior Policy Advisor di DKI Jakarta Kariem El-Ali mengungkapkan, data telah menjadi aspek penting dalam pengembangan inovasi kota-kota pintar di dunia.
Secara khusus, kerja sama antara Jakarta-Berlin diharapkan dapat mendorong tata pemerintahan yang baik dan pembangunan kota berkelanjutan di Jakarta.
"Kerja sama ini tentunya didukung oleh Uni Eropa melalui pelaksanaan proyek “Smart Change,” ungkap Kariem dalam keterangan pers yang dikutip Kompas.com, Jumat (18/12/2020).
Jakarta saat ini telah berhasil mengembangkan data perkotaan melalui Unit Jakarta Smart City sebagai bagian dari Departemen Informasi Komunikasi dan Teknologi.
Keinginan atas kolaborasi pintar dengan masyarakat akan difasilitasi melalui pengumpulan data dan akses dalam pendekatan terbuka maupun tertutup.
Menurut Director at Jakarta Smart City Yudhistira Nugraha, tujuan dalam mentransformasi Jakarta menjadi kota pintar itu dilakukan demi kebahagiaan masyarakatnya.
"Dengan membangun ekosistem kota pintar 4.0, Jakarta Smart City memiliki landasan kokoh untuk memastikan setiap produk dan layanan berorientasi pada hasil yang akan dicapai," kata Yudhistira.
Proyek ini, imbuh Yudhistira, akan melibatkan co-creator yaitu warga, akademisi, media, industri/bisnis/investor, dan sektor lainnya dengan berkolaborasi bersama Pemerintah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.