JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia akan menerapkan pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) berupa Smart Water Management (SWM) di kota metropolitan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, air merupakan isu yang sangat penting.
"Saat ini, sumber air terus menipis karena pertumbuhan populasi dan urbanisasi, permintaan standar hidup terus meningkat, persaingan penggunaan air, konversi lahan dan pencemaran lingkungan. Beberapa permasalahan ini diperparah dengan adanya Pandemi Covid-19 yang belum usai,” terang Basuki dalam siaran pers, Kamis (17/12/2020).
Basuki mengungkapkan, ketersediaan air Indonesia terlihat sangai baik, namun jika dilihat lebih detail secara kewilayahan tidak merata.
Sebagai contoh, jika dilihat dari luasan pulaunya, Pulau Jawa memiliki ketersediaan air yang cukup.
Namun, Pulau Jawa menanggung beban lebih dari setengah penduduk Indonesia.
Selain pemerataan air, terdapat isu penurunan kualitas air akibat limbah domestik dan industri yang merupakan masalah sangat serius.
Baca juga: Bangun Jalan Tol di Labuan Bajo, Pemerintah Beralasan Perlancar KTT G-20
Dia menjelaskan, penerapan SWM ini mencakup empat hal. Pertama, pengelolaan air perkotaan terpadu.
Kemudian, penyediaan air baku menggunakan bendungan sebagai sumber air permukaan dan penggunaan struktur termasuk dalam kriteria Low Impact Development (LID) seperti konsep Stormwater Management Model (SWMM) agar air hujan dapat disimpan sebagai air tanah.
Lalu, integrasi pengelolaan banjir pada penyediaan air baku dengan memanfaatkan kolam retensi dan danau serta mengaplikasikan Smart Nexus System untuk pemantauan dan distribusi air.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.