JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hutama Karya (Persero) mendapat kontrak pekerjaan proyek landasan pacu atau runway dan sarana penunjang Bandara Internasional Lombok (BIL) milik PT Angkasa Pura I.
Penandatanganan kontrak pekerjaan senilai Rp 278.066.292.900 (termasuk PPN 10 persen) ini dilakukan pada Selasa (10/11/2020) di Gedung Angkasa Pura I, Jakarta Pusat.
Proyek ini merupakan bagian dari infrastruktur regional pendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang akan menjadi lokasi gelaran MotoGP 2021.
Dalam proyek ini, Hutama Karya akan merevitalisasi runway eksisting melalui overlay dengan ukuran 2.750 meter x 60 meter dan perpanjangan runway dengan ukuran 550 meter x 60 meter berikut sarana penunjangnya.
Dengan revitalisasi tersebut, akan ada peningkatan kapasitas operasional bandara serta kapasitas runway maksimum yang semula untuk pesawat Boeing 737 menjadi pesawat Boeing 777.
Baca juga: Jelang Akhir Tahun, Hutama Karya Renovasi RS Unhas Rp 161 Miliar
Direktur Operasi II Hutama Karya Novias Nurendra menuturkan, dalam mengerjakan proyek-proyek runway bandara internasional, Hutama Karya menggunakan aspal pengikat berkualitas tinggi dengan sistem performance grading (PG).
Aspal PG ini memiliki spesifikasi pengolahan pada suhu tinggi dan penurunan suhu yang cepat setelah di hampar sehingga dapat langsung difungsikan setelah beberapa jam.
Menurut Novias, keunggulan aspal dengan sistem PG ini adalah lebih kuat dan tahan akan keretakan atau kerusakan lainnya sehingga banyak digunakan pada pekerjaan jalan atau runway bandara di dunia.
Jenis aspal ini juga sudah digunakan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"Hal ini membuat pengelola bandara, baik itu Angkasa Pura I dan II, juga ingin mengimplementasikannya di bandara-bandara lain di Indonesia, termasuk di Bandara Internasional Lombok ini,” ungkap Novias dalam keterangan tertulis, Senin (14/12/2020).
Novias menambahkan, untuk mengimplementasikan sistem aspal PG perlu keahlian dan sertifikasi khusus.
Dia mengklaim Hutama Karya merupakan satu dari sedikit kontraktor di Indonesia yang tersertifikasi untuk menggunakan aspal jenis ini.
Selain menggunakan teknologi dan bahan berkualitas, Hutama Karya juga memastikan seluruh
aspek Quality, Health, Safety, Security and Environment (QHSSE) terpenuhi dengan baik.
Terlebih pembangunan ini dilaksanakan selama masa pandemi Covid-19.
Novias juga menjelaskan, untuk meningkatkan target produktivitas pekerjaan sekaligus tidak mengganggu operasional bandara, tim di lapangan melakukan kajian-kajian terkait keselamatan operasional bandara.
“Proyek ini juga kebetulan dilaksanakan saat musim hujan sehingga tim harus bisa memaksimalkan pekerjaan saat cuaca dalam kondisi baik, sehingga tidak menghambat target-target produksi yang telah direncanakan,” jelas Novias.
Saat ini, progres revitalisasi runway eksisting dan perpanjangan runway Bandara Internasional Lombok, masih dalam tahap pengkajian keselamatan operasional bandara dan pekerjaan tanah.
Proyek ini akan dilaksanakan dalam 360 hari kalender dan ditargetkan rampung pada November 2021 mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.