Hal ini bisa dilihat dari okupansi hotel yang selalu ramai dikunjungi wisatawan dan terdapat spot-spot menarik hingga tempat kuliner.
Sentul juga telah menjadi tujuan wisata akhir pekan dan diperkirakan sekitar 7,8 juta pengunjung yang datang.
"Belum lagi ribuan mahasiswa baru yang akan menetap sehingga mendorong pergerakan trafik ke wilayah Sentul dan menjadi potensi tumbuhnya okupansi hotel maupun penyewaan unit apartemen," kata Anton.
Dalam mengantisipasi peluang potensial dari kalangan menengah ke atas dan ribuan mahasiswa tersebut, LRT City Sentul menjalin kerja sama dengan Virtual Hotel Operator (VHO).
VHO merupakan platform daring yang menjembatani kebutuhan masyarakat dan pemilik properti, sehingga mendapatkan penghasilan rutin tiap bulan dari hasil sewa unit.
LRT City Sentul dibangun di atas lahan seluas 14,8 hektar. Kawasan apartemen ini dilengkapi dengan Butterfly Garden, Glamping Pods, Forest Skywalk, Food Market, dan Elarte Sport Cafe Sentul.
Saat pertama kali dipasarkan, unit-unit apartemen dibanderol dengan harga perdana Rp 299 juta untuk tipe studio ukuran 22 meter persegi.
Saat ini harga tipe studio sudah menyentuh angka Rp 400 jutaan, sementara untuk tipe dua kamar tidur tembus Rp 1,1 miliar.
Nanang mengatakan, untuk tahap pertama akan dibangun sebanyak 1.600 unit.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.