Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/11/2020, 21:00 WIB

MEDAN, KOMPAS.com - Guna memecah kemacetan dan mengurangi polusi udara dari bahan bakar yang digunakan kendaraan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya Kota Medan, Kementerian Perhubungan meluncurkan program Buy The Service (BTS).

Program ini didedikasikan untuk kenyamanan dan keamanan masyarakat pengguna transportasi umum.

Pemerintah juga memberikan subsidi kepada operator transportasi sehingga biayanya murah.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, program subsidi bagi angkutan massal perkotaan ini untuk mengatasi gap antara daya beli masyarakat dengan ongkos yang dikeluarkan operator. 

Baca juga: Akhirnya Terminal Amplas Direvitalisasi, Edy Rahmayadi: Ini Sejarah...

"Selisih itulah yang kami bayar sampai waktu tertentu. Melalui program ini, operator-operator bus akan terikat kontrak dengan Kemenhub, dengan begitu, diharapkan setelah kontrak berakhir operator bus benar-benar komersial," tutur Budi Karya dikutip dari rilis Biro Humas Keprotokolan Setdaprov Sumatera Utara, Selasa (10/11/2020). 

Total ada 72 bus yang ikut dalam program dan beroperasi di lima koridor yang telah ditentukan.

Lima koridor tersebut adalah Terminal Pinang Baris-Lapangan Merdeka, Terminal Amplas-Lapangan Merdeka, Belawan-Lapangan Merdeka, Tuntungan-Lapangan Merdeka dan Tembung-Lapangan Merdeka.

Menhub Budi Karya Sumadi bersama Gubernur Sumut Edy Rahmayadi melepas bus angkutan massal BTS dari Terminal Terpadu Tipe A - Amplas, Kota Medan, Minggu (8/11/2020)KOMPAS.COM/MEI LEANDHA ROSYANTI Menhub Budi Karya Sumadi bersama Gubernur Sumut Edy Rahmayadi melepas bus angkutan massal BTS dari Terminal Terpadu Tipe A - Amplas, Kota Medan, Minggu (8/11/2020)
Paling lama, setiap bus akan sampai di shelter dalam sepuluh menit. Akan lebih mudah dilacak karena program memiliki aplikasi di smartphone yang bisa diunduh yaitu Teman Bus.

Armada yang digunakan adalah bus besar dan sedang tipe low-entry, memiliki ruang prioritas dan area disabilitas. 

Baca juga: Medan Bakal Jadi Aglomerasi Jalur Kereta di Sumatera Bagian Utara

"Kami sudah merilis di lima kota besar tahun ini, Medan menjadi yang terakhir. Sebagai kota penutup, kami gratiskan ongkosnya sampai akhir tahun ini," kata Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiadi menambahkan kepada wartawan, Selasa (10/11/2020).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+