JAKARTA, KOMPAS.com - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menguasai lahan seluas 1.411 hektar yang tersebar di seluruh Indonesia.
Lahan atau land bank yang dikuasai ini merupakan lahan matang yang siap untuk dikembangkan sebagai produk properti yang mencakup perumahan, komersial, dan jenis properti lainnya.
Sebagian lahan tersebut berada di Bekasi untuk pengembangan Lippo Cikarang, dan Tanjung Bunga, Makassar.
Kedua wilaya pengembangan ini berada di bawah pengelolaan PT Lippo Cikarang Tbk yang 84,0 persen sahamnya dimiliki LPKR.
Sementara di PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk yang mengoperasikan Tanjung Bunga, LPKR memiliki 62,7 persen saham.
CEO LPKR John Riady mengatakan, hingga saat ini, LPKR hadir di 40 kota di seluruh Indonesia dengan beragam proyek mulai dari rumah tapak dengan harga terjangkau, apartemen, pusat perbelanjaan, rumah sakit, hingga kuburan.
Baca juga: Raup Rp 2,28 Triliun, Penjualan Lippo Karawaci Didominasi Rumah Murah
Untuk rumah sakit, John mengatakan, LPKR memiliki 55,4 persen saham PT Siloam International Hospitals Tbk, dengan 39 properti di 24 kota.
LPKR juga memiliki saham di Lippo Malls Indonesia Retail Trust, REIT yang tercatat di bursa efek Singapura dengan aset kelolaan senilai 1,3 miliar dollar AS atau ekuivalen Rp 13,1 triliun per 30 Juni 2020.
Adapun untuk total aset, perusahaan yang dirintis Mukhtar Riady ini memiliki nilai 3,95 miliar dollar AS atau setara Rp 58,1 triliun.
Selama sembilan bulan Tahun 2020, LPKR mencatat marketing sales senilai Rp 2,28 triliun, atau naik 100 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sekitar Rp 1,2 triliun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.