JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan rencana pembangunan terowongan silaturahim antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral terus berlanjut.
Saat ini progres pembangunan terowongan tersebut masih dalam proses desain. Basuki mengatakan, ada tiga alternatif desain yang dipertimbangkan.
Dari ketiga alternatif tersebut, Kementerian PUPR disebut memilih desain yang paling aman, yakni terowongan yang menggunakan eskalator.
Baca juga: Selesai Direnovasi, Masjid Istiqlal Bisa Digunakan Shalat Idul Adha
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga menyebutkan, anggaran yang dialokasikan untuk membangun terowongan sekitar Rp 40 miliar.
"Sekitar Rp 40 miliar. Sedang kami selesaikan perencanaannya," kata Danis di Masjid Istiqlal, Rabu (22/7/2020).
Danis menambahkan, pembangunan terowongan akan dilaksanakan tahun ini.
Hal itu disampaikan Jokowi di sela peninjauan renovasi Masjid Istiqlal. Terowongan tersebut dibangun untuk memudahkan para pejalan kaki yang menyeberang dari Istiqlal ke Katedral atau sebaliknya.
Baca juga: Jokowi Ungkap Rencana Pembangunan Terowongan Silaturahim antara Istiqlal dan Katedral
"Terowongan bawah tanah sehingga tidak nyeberang (di jalan). Sekarang pakai terowongan bawah, terowongan silaturahim," ujar Jokowi, Jakarta, Jumat (7/2/2020).
Jokowi mengatakan, terowongan tersebut sekaligus menyimbolkan adanya silaturahim antara jemaah di Masjid Istiqlal dengan umat di Gereja Katedral.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.