PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Aplikator properti Kuncii Robby S Irawan mengatakan Pandemi Covid-19 merupakan waktu yang pas untuk investasi di bidang properti.
Alasannya, Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan (BI-Rate) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,75 persen berdasarkan rapat dewan gubernur (RDG) 19-20 Februari 2020.
Selanjutnya, pada RDG 18-19 Maret 2020, BI-Rate kembali turun 25 bps menjadi 4,50 persen.
Semua ini adalah upaya untuk memulihkan ekonomi yang berdampak pada upaya membangkitkan sektor properti.
"Selain menurunkan suku bunga, pemerintah berupaya memulihkan perekonomian dengan skenario new normal. Jadi kondisi itu yang membuat saat ini waktu yang tepat investasi properti," kata Robby kepada Kompas.com, saat ditemui di Sudirman Residence, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Minggu (12/7/2020).
Baca juga: Harga Rumah di Jakarta Lebih Mahal ketimbang New York dan Tokyo
Menurut pria asal Surabaya ini, pengembang properti dihadapkan pada tantangan yang demikian sulit saat ini, karena itu mereka harus mencari terobosan untuk mengembalikan penjualan kepada situasi normal.
Sekarang, lanjut Robby, bukan zamannya lagi bagi pengembang jual mahal. Mereka harus menjual produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar dengan cara-cara inovatif dan kreatif.
Sementara di sisi konsumen, dia menyarankan, agar pasangan muda atau calon pembeli yang baru pertama kali membeli rumah harus pintar-pintar memilih lokasi.
"Semua developer bilang, lokasi yang mereka bangun merupakan yang terbaik. Tapi apakah benar itu lokasinya terbaik? Lokasi terbaik itu harus dapat diakses dan dekat dengan pusat kegiatan," terang Robby.
Jarak tempuh antara perumahan yang dekat dengan kantor pemerintahan, pusat kesehatan, pendidikan dan perbelanjaan, juga harus menjadi pertimbangan.
Baca juga: Milenial, Ini Solusi Rumah Murah Buat Kamu!
Robby mengingatkan konsumen yang seringkali terjebak membeli rumah murah tapi harga jualnya tidak kunjung naik.
"Lebih baik beli agak mahal tapi nilai jualnya cepat naik. Hal ini ditentukan oleh kualitas bangunan dan lokasi," kata dia.
Generasi Z Lebih Dewasa dari Milenial
Oleh karena itu, sebelum membeli properti, masyarakat harus belajar dari perilaku dan preferensi Generasi Z yang dinilai Robby lebih dewasa daripada generasi milenial.
"Generasi Z itu sudah sangat sadar bahwa rumah merupakan kebutuhan. Sementara generasi milenial lebih mementingkan gaya hidup. Akhirnya mereka (milenial) sadar telah salah pilih rumah," imbuhnya.