Selain itu, bangunannya juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas bagi masyarakat dan pedagang.
Menurutnya, gedung pasar tidak dilengkapi dengan pendingin ruangan. Dia menyebut, sirkuasi udara di dalam pasar telah desain sedemikian rupa sehingga dapat menghemat energi.
"Dalam proses pembangunan kembali didsain dengan konsep green bulding sehingga sirkulias udara membaik," tutur dia.
Direktur Bina Penataan Bangunan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan, pembangunan pasar dilaksanakan sejak Bulan Agustus 2018 dan seelsai pada Bulan Desemberi 2019.
Atap pasar juga didesain dengan material yang tembuus cahaya. Guna mengurangi penggunaan energi, Diana mengatakan, pasar ini juga dilengkapi dengan pembangkit listrik tenaga surya.
Tak hanya itu, kontraktor pelaksana juga melakukan pembangunan dengan menerapkan prinsip ramah lingkungan dalam hal pemilihan material, pembuangan limbah konstruksi, dan penerapan manajemen kesehatan dan keselamatan kerja.
Bangunan pasar didirikan di atas lahan seluas 39.729 meter persegi. Diana menambahkan, gedung ini terdiri dari empat lantai dan satu buah basement.
"Fasilitas lantai basement memiliki parkir lot untuk 202 mobil dan 20 parkir sepeda," ucap Diana.
Adapun total jumlah kios di pasar ini sejumlah 835 unit, dengan rincian, lantai dasar sejumlah 257 kios.
Kemudian lantai satu terdapat 287 kios, lantai dua mmeiliki 276 kios. Sedangkan lantai tiga terdiri dari 24 kios serta area foodcourt.
Diana menambahkan, fasilitas lain yang terdapat pada pasar ini antara lain ruang terbuka hjau, toilet umum serta toilet bagi para penyandang disabilitas, ruang laktasi, mushala, lift, hingga elevator.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan