"Misalnya eskalator dan tombol pada lift," kata Lolita.
Selain itu, Love sudah melakukan sejumlah persiapan untuk aktivitas belanja luring seperti pemasangan tanda jaga jarak antar pengunjung di area lift, toilet, antrean kasir, dan pengurangan kursi duduk.
Perubahan konsep secara bertahap juga dilakukan oleh Ciputra Group atas sejumlah mal kelolaannya.
Senior Director Ciputra Group Artadinata Djangkar mengungkapkan, konsep digitalisasi yang serba otomatis akan lebih difokuskan.
Terutama pada restoran, kafe, dan pusat permainan anak, yang dibuat serba otomatis dari segi pelayanan.
Arta mengaku, jauh sebelum Pandemi Covid-19 pusat perbelanjaan sudah melakukan transformasi ke arah digital, seperti belanja daring.
"Adanya Pandemi Covid-19 semakin membudayakan masyarakat untuk belanja daring," ucapnya.
Jadi, bisnis dan pengelolaan pusat belanja memang harus melakukan berbagai macam inovasi terkait era kenormalan baru dan dinamika pasar.
Senada dengan Arta, Wakil Presiden Direktur PT Metropolitan Kentjana Tbk Jeffri S Tanudjaja mengatakan, penyewa dan pengelola mal harus sama-sama menyadari akan terjadi perubahan dalam perilaku berbelanja konsumen.
Karena, kebiasaan konsumen atau pelanggan saat ini sudah beralih ke arah daring dan peningkatannya sangat signifikan selama PSBB.
"Pasti akan ada perubahan. Pelanggan juga sudah banyak yang mulai terbiasa dengan belanja daring. Peluang ini mesti harus ditangkap oleh penyewa dan pengelola," kata Jeffri.
Karena itu, untuk Pondok Indah Mall dan Puri Indah Mall mulai diberlakukan kemudahan berbelanja melalui proses digitalisasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.