JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah menyelesaikan pembangunan dua bendungan Mila dan Tanju, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kini mulai menyelesaikan pembangunan bendungan lainnya di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).
Adalah Bendungan Meninting yang berada di antara Desa Bukit Tinggi Kecamatan Gunung Sari dan Desa Dasan Geria Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat.
Pengerjaan bendungan ini sudah dimulai sejak 2019 dan masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan air di Kawasan Timur Indonesia.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan kunci pembangunan di wilayah NTB adalah ketersediaan air.
“Dengan adanya suplai air yang berkelanjutan dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi dua sampai tiga kali tanam,” kata Basuki dalam siaran resmi, Rabu (27/5/2020).
Baca juga: Akhir 2020, Pembangunan Bendungan Bendo Selesai
Bendungan ini dirancang dengan kapasitas tampung 9,4 juta meter kubik, dikerjakan dalam dua paket dengan biaya senilai Rp 822,3 miliar.
Paket pertama mulai dari persiapan, pembangunan jalan masuk, bendungan utama, dan pekerjaan pendukung lainnya.
Paket kedua meliputi pekerjaan jalan relokasi, bangunan pengelak, bangunan pelimpah, dan bangunan fasilitas.
Hingga 1 April 2020, progres konstruksi Paket I mencapai 3,72 persen dan Paket II sekitar 1,28 persen. Konstruksi dijadwalkan rampung pada 2022.
Konstruksi Bendungan Meninting dibangun dengan tinggi spillway 79 meter dan panjang pelimpah 16 meter serta memiliki areal genangan seluas 52,78 hektar dan tampungan maksimal 12,18 juta meter kubik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.