JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah mewabahnya Covid-19, dunia disebut akan memasuki fase new normal. Prinsip utama dari skenario ini adalah menyesuaikan diri dengan pola hidup baru.
Menurut Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmita, penyesuaian tersebut bisa berupa adaptasi dalam beraktivitas dan bekerja.
Tentunya, adaptasi tersebut dilakukan melalui pengurangan kontak fisik dengan orang lain serta menghindari adanya kerumunan.
Di bidang konstruksi, penerapan skenario new normal, menurut Pengamat Konstruksi yang pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Syarif Burhanuddin, adalah dengan menerapkan sistem perencanaan dan pengawasan proyek secara daring.
Adaptasi ini, menurut Syarif, diprediksi akan semakin meningkat.
"Ke depan akan berkembang teknologi konstruksi yang lebih banyak dikontrol melalui jarak jauh," ucap Syarif kepada Kompas.com, Selasa (19/5/2020).
Menurutnya, saat ini sudah banyak kegiatan konstruksi yang dilalukan dengan sistem tersebut.
Sebagai contoh, pengawasan proyek konstruksi yang dapat dilakukan secara online. Para pekerja tidak harus berada di lokasi seperti sebelumnya.
Baca juga: New Normal di Sektor Konstruksi Bisa Terapkan Inmen PUPR 02/2020
Dia menuturkan, pekerjaan di sektor konstruksi juga diprediksi akan banyak dilakukan oleh mesin.
Tentunya dengan penerapan teknologi yang semakin canggih. Jika hal itu terealisasi, penggunaan tenaga kerja akan semakin terseleksi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.