Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waskita Prediksi Puncak Kepadatan di Jalan Tol 21 Mei

Kompas.com - 19/05/2020, 15:30 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Waskita Toll Road memprediksi peningkatan trafik lalu lintas menjelang Idul Fitri 2020, meski kebijakan larangan mudik belum dicabut.

Menurut Direktur Utama Waskita Toll Road Herwidiakto, puncak arus lalu lintas kendaraan yang meninggalkan Jakarta diperkirakan terjadi pada Kamis (21/5/2020) atau H-3 sebelum Lebaran.

Untuk itu, perusahaan mempersiapkan antisipasi pelayanan sesuai dengan protokol pencegahan Covid-19 yang dilakukan di Tempat Istirahat dan Pelayanan Jalan Tol (rest area dan SPBU) serta di Gerbang Tol (GT) di ruas-ruas tol kelolaan.

Selain itu, Waskita Toll Road bersama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) lainnya membentuk satuan tugas pencegahan penanggulangan Covid-19 (Tim Satgas Covid-19).

Baca juga: Puncak Trafik Lebaran 2020 Diprediksi 21 Mei

"Satgas yang dibentuk bertujuan untuk melakukan sosialisasi serta edukasi kepada pengguna jalan tol," ujar Herwidiakto dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (19/5/2020).

Tak hanya itu, satgas juga bertugas melakukan simulasi penanganan kepada pengguna jalan tol yang terkena masalah kesehatan akibat Covid-19.

Selanjutnya, guna membatasi perjalanan kendaraan selama masa mudik Lebaran, dilakukan pembatasan dengan menetapkan pembatasan waktu parkir, jumlah kendaraan, dan jumlah orang di dalam rest area.

Ada pula penyekatan di ruas tol dengan pirinsip pembatasan interaksi langsung antar-individu.

Di sisi lain, selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Waskita mencatat penurunan volume trafik lalu lintas selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Baca juga: Tindak Lanjut Larangan Mudik, Waskita Terapkan Penyekatan di Jalan Tol

Trafik di ruas tol di Jakarta turun drastis mulai dari 30 persen sampai 70 persen dari lalu lintas normal.

Sementara volume lalu lintas di ruas yang dimiliki perusahan di Tol Trans-Jawa merosot sekitar 30 persen hingga 50 persen dari kondisi sebelum pemberlakuan PSBB.

Volume penurunan ini juga dihitung berdasarkan larangan mudik yang diimbau oleh Pemerintah dalam bentuk pengendalian sejumlah transportasi.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Berita
Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Berita
Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com