JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 telah memperlambat pergerakan semua bisnis di dunia.
Beberapa pengembang properti mulai mencari solusi agar tetap bertahan dalam situasi ini.
Beberapa di antaranya terpaksa memperlambat konstruksi, menyetop proyek, memotong gaji karyawan hingga nyaris gulung tikar.
Kesulitan ini juga dihadapi oleh pengembang properti di Dubai, pusat perbelanjaan mulai sepi pengunjung sejak diberlakukannya karantina dan penerapan pembatasan dari pemerintah.
Dalam siaran resminya, Nakheel mengumumkan telah memotong setengah gaji karyawannya karena pandemi Covid-19 sejak 1 April 2020 secara bertahap dengan memperhatikan posisi dan jabatannya.
Baca juga: IKEA Berencana Membuka Kembali 22 Gerai di Inggris Pertengahan Mei
“Kami sangat berterima kasih kepada karyawan atas dedikasi, komitmen, dan pemahaman mereka selama fase sulit ini, yang sedang kami atasi,” tulis juru bicara Nakheel seperti dikutip Kompas.com dari ArabNews, Kamis (7/5/2020).
Sebelumnya, mantan CEO Nakheel Sanjay Manchanda telah di-PHK dari perusahaan dan mundur pada 1 Maret 2020.
"Seperti semua bisnis di seluruh dunia, yang juga dipengaruhi oleh situasi pandemi Covid-19 ini, kami menerapkan langkah-langkah baru agar dapat terus beroperasi demi kepentingan para pemangku kepentingan kami," ujar Nakheel.
Awal tahun ini, Nakheel mengumumkan penunjukkan Mohammed Al-Shaibani sebagai CEO baru untuk memimpin perusahaan sejak krisis dan restrukturisasi utang.
Dalam beberapa tahun terakhir, Nakheel telah meningkatkan eksposur ke sektor ritel dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan mengurangi eksposur perumahan.
Namun, Nakheel terpaksa menutup sebagian besar malnya setelah pemerintah memberlakukan pembatasan sebagai upaya untuk mengendalikan penyebaran Covid-19.