JAKARTA, KOMPAS.com - Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun rumah susun (rusun) bagi mahasiswa Universitas Tadulako (Untad), Palu, Sulawesi Tengah.
Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta menyediakan hunian yang layak bagi mahasiswa Untad.
“Salah satu tugas Kementerian PUPR adalah membangun infrastruktur pendukung pendidikan bagi para mahasiswa misalnya rusun,” ujar Kepala Satuan Kerja Non Vertikal tertentu (SNVT) Perumahan Sulawesi Tengah Rezki Agung dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (24/4/2020).
Rezki mengatakan, program ini merupakan tanggung jawab dan keseriusan Pemerintah dalam mewujudkan infrastruktur pendukung pendidikan bagi para mahasiswa.
Baca juga: RSUD AM Djoen Sintang Diizinkan Manfaatkan Rusun untuk Karantina
Dengan demikian, mereka dapat belajar tinggal di hunian vertikal serta bersosialisasi dengan sesama mahasiswa.
Pembangunan rusun Untad dilaksanakan oleh SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah dengan kontraktor pelaksana PT Syarnis Karya Mandiri.
Rusun tersebut berlokasi di kampus Untad, tepatnya di Jalan Soekarno Hatta, Lelurahan Tondo Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Saat ini pekerjaan rusun Untad sudah pada tahap pembuatan kolom dan slof. Pembangunan rusun ini diperkirakan memakan waktu sekitar delapan bulan dengan nilai kontrak sebesar Rp 11,9 miliar.
“Progres pembangunan rusun sudah mencapai 16,7 persen. Kami targetkan tahun ini bisa segera selesai,” ucap Rezki.
Rusun Untad dibangun di atas lahan seluas 75 x 35 meter persegi yang terdiri dari dari dua lantai. Rusun ini memiliki 42 unit hunian dengan tipe 24.
Rusun Untad diperkirakan dapat menampung sekitar 164 orang.
Rezki berharap, dengan adanya rusun Untad ini dapat memudahkan mobilitas para mahasiswa untuk melakukan kegiatan belajar di kampus sehingga proses belajar dapat berjalan maksimal.
"Rusun ini juga menyediakan dua ruangan untuk mahasiswa difabel atau berkebutuhan khusus dan dilengkapi dengan meubeulair berupa lemari, meja belajar dan tempat tidur. Jadi mahasiswa tinggal datang dan belajar dengan baik,” ujar Rezki.
Rezki optimistis, kontraktor pelaksana dapat bekerja maksimal dan profesional serta menerapkan protokol pencegahan Covid-19.
Sebut saja pengecekan suhu tubuh dengan thermoscan, penyemprotan disinfektan di area kerja, pemakaian masker, penyediaan wastafel portabel untuk cuci tangan, serta menjaga jarak dalam melakukan pekerjaan.
"Kami tetap mengutamakan keselamatan dan kesehatan para pekerja dengan menerapkan protokol pencegahan Covid-19 dan memprioritaskan mutu hasil pekerjaan di lapangan," pungkas Rezki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.