Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik 7,2 Persen, Pendapatan Usaha Intiland Rp 2,7 Triliun

Kompas.com - 06/04/2020, 12:51 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Intiland Development Tbk melaporkan hasil pencapaian kinerja keuangan tahun 2019 ini di tengah perlambatan yang terjadi di industri properti nasional.

Berdasarkan laporan keuangan tahunan, perseroan tercatat membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 2,7 triliun atau naik 7,2 persen dibandingkan tahun 2018 yang mencapai Rp 2,5 triliun.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengatakan, naiknya pendapatan usaha 2019 berasal dari pengakuan penjualan dari segmen pengembangan mixed-use  and  high rise  dan kawasan perumahan.

Kenaikan tersebut juga ditopang dari penjualan dari aset-aset noncore yang belum dikembangkan dalam waktu dekat pada kuartal keempat tahun lalu.

Pendapatan usaha meningkat terutama karena adanya penyelesaian beberapa proyek baru,
sehingga hasil penjualannya bisa diakui dan dicatatkan sebagai pendapatan usaha.

"Pembangunan proyek-proyek ini sudah tahap penyelesaian dan mulai serah terima ke
konsumen seperti kondominium Graha Golf, The Rosebay, Spazio Tower dan 1Park Avenue,” ungkap Archied dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (5/4/2020).

Archied melanjutkan, pendapatan pengembangan (development income) masih memberikan kontribusi terbesar dengan capaian sebesar Rp 2,1 triliun atau 77,2 persen dari keseluruhan.

Dibandingkan tahun 2018 senilai Rp 1,9 triliun, nilai pendapatan pengembangan meningkat sebesar 8 persen.

Pendapatan usaha berikutnya bersumber dari pendapatan berkelanjutan (recurring income)
yang memberikan kontribusi sebanyak Rp 623,1 miliar atau sebesar 22,8 persen dari keseluruhan.

Pendapatan usaha dari segmen properti investasi ini membukukan peningkatan 4,5 persen dibandingkan pencapaian tahun 2018 yang nilainya sebesar Rp 596,4 miliar.

Baca juga: Intiland Kembangkan Masjid Ikonik di Talaga Bestari

Dari sumber pendapatan pengembangan, segmen mixed-use and high rise tercatat memberikan kontribusi paling besar mencapai Rp 1,1 triliun atau 40,6 persen.

Kontribusi tersebut mengalami peningkatan 30,9 persen dibandingkan pencapaian tahun 2018
sebesar Rp819,5 miliar.

Kontributor berikutnya berasal dari segmen pengembangan kawasan perumahan senilai Rp 942 miliar atau 34,4 persen.

Dibandingkan pencapaian tahun 2018 sebesar Rp 629,6 miliar, terjadi peningkatan sebesar 49,6 persen di tahun 2019 pada pengembangan kawasan perumahan.

“Segmen pengembangan kawasan industri menyumbang Rp 60,3 miliar atau 2,2 persen dari
total. Sebagian besar berasal dari penjualan lahan industri Ngoro Industrial Park di Mojokerto, Jawa Timur dan penjualan gudang logistik di Aeropolis, Tangerang,” ungkap Archied.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Berita
Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Berita
Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pendapatan dan Laba Bersih Puradelta Lestari Melonjak pada Kuartal Pertama

Pendapatan dan Laba Bersih Puradelta Lestari Melonjak pada Kuartal Pertama

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com