JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyerukan masyarakat Indonesia untuk menghentikan polemik terkait lockdown.
Dia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bahu membahu, gotong royong, dan bekerja sama melakukan penanganan Covid-19, baik pencegahan (prevensi), penanggulangan, maupun pengendalian.
"Segenap bangsa harus bahu membahu, gotong royong, hentikan segala polemik tentang status-status lockdown," tegas Doni usai meninjau Wisma Atlet Kemayiran yang akan dimanfaatkan sebagai Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19, Jakarta, Minggu (22/3/2020).
Baca juga: Senin 23 Maret, RS Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Siap Terima Pasien
Menurut Doni, polemik tidak seharusnya ada jika seluruh pihak dan masyarakat disiplin. Yang dibutuhkan saat ini adalah kedisiplinan menerapkan social distancing atau menjaga jarak sosial.
Tanpa mematuhi social distancing, maka akan semakin banyak masyarakat terpapar dan terinfeksi virus Corona.
Terlebih dalam menghadapi situasi terakhir yang menunjukkan lonjakan kasus positif Covid-19. Data terbaru tercatat 450 kasus positif, 38 meninggal dunia, dan 15 pasien sembuh.
Doni menegaskan, prioritas Gugus Tugas Penanganan Covid-19 adalah mengoptimalkan semua sumber daya Nasional, baik di pusat maupun daerah.
"Untuk mendukung ini, semua dari kita haru bisa melakukan perencanaan dengan baik. Aset rumah sakit milik TNI/Polri, dan BUMN segera mungkin dioptimalisasi," terang Doni.
Untuk daerah yang merasa belum ada kasus diharapkan tidak tinggal diam dan proaktif membuat perencanaan penanganan Covid-19 dengan baik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.