JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) virus Corona di Solo, Jawa Tengah, selama 14 hari.
Penetapan status KLB ini menyusul adanya dua pasien positif Covid-19 yang sempat diisolasi di RSUD Dr Moewardi Solo.
Meski begitu, aktivitas di pusat perbelanjaan di Kota Solo tetap berjalan normal.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Solo Veronica Lahji menuturkan, saat ini beberapa pusat perbelanjaan melakukan sterilisasi dengan menyemprotkan desinfektan dalam interval tetap.
Penyemprotan desinfektan juga dilakukan di seluruh bagian gedung terutama yang sering bersentuhan langsung dengan pengunjung seperti pada handrail, tombol lift, dan lain-lain.
Selain itu, para pengunjung yang akan memasuki area mal pun akan dicek suhu tubuhnya. Di setiap pintu masuk mal terdapat hand sanitizer yang disediakan bagi para pengunjung dan karyawan.
Hingga saat ini, Veronica menutukan, belum ada imbauan dari APPBI Jawa Tengah mengenai tindakan lanjutan yang harus dilakukan.
Baca juga: REI Desak Pemerintah Manfaatkan Wisma Atlet untuk Ruang Isolasi Corona
"Kami masih melakukan hal seperti biasa sampai apabila ada kebijakan dari pemerintah yang mengharuskan kami sebagai public area berlaku seperti apa, itu pasti akan kami ikuti. Tapi selama ini masih bisa berjalan semestinya, kami masih berjalan seperti biasa," ujar Veronica kepada Kompas.com, Senin (16/3/2020).
Meski operasional mal masih normal, namun pusat perbelanjaan di Kota Solo melakukan antisipasi dengan menggalakkan kampanye jarak sosial atau social distancing.
"Kami masih terus kampanyekan untuk stay clean stay health, kami juga pastikan tetap beroperasional untuk melayani kebutuhan masyarakat, sehingga masyarakat tidak panic buying," tutur Public Relation The Park Mall Solo Christina Tri Mawarti.
Veronica mengakui, pasca pengumuman KLB dari wali kota, memang sempat terjadi penurunan pengunjung secara drastis.
"Ini mewakili dari selruh mal juga tingkat kunjungan pasti memang ada penurunan," kata dia.
Wanita yang juga menjabat sebagai Chief Communication Manager Solo Paragon Mall tersebut juga menuturkan, penurunan di Solo Paragon pada Sabtu pagi bahkan mencapai 50-60 persen.
Padahal, rata-rata kunjungan pada akhir pekan biasanya mencapai 16.000-20.000 pengunjung.
Akan tetapi pengunjung mulai meningkat menjelang sore hari. Kondisi ini juga dialami oleh pusat perbelanjaan lain di Kota Solo.
Public Relation Solo Grand Mall (SGM) Ni Wayan Ratrina mengatakan, tingkat kunjungan merosot pada angka 10.000-an orang. Padahal biasanya, pengunjung pada akhir pekan bisa mencapai angka 25.000 orang.
Senada dengan Veronica dan Ina, Christina mengatakan terjadi penurunan kunjungan pada akhir pekan. Ini karena masih ada event yang berlangsung pada hari itu.
Dibandingkan dengan dua mal lainnya, Christina mengatakan penurunannya belum terlalu signifikan yakni hanya sebesar 25 persen. Namun ia enggan merinci berapa total pengunjung di pusat perbelanjaan tersebut.
Tentu saja, penurunan kunjungan ini berimbas pada lesunya transaksi sejumlah tenant. Veronica mengatakan, pada hari pertama setelah pengumuman KLB, hampir seluruh tenant terdampak.
Sedangkan menurut Ina, kejadian ini turut berimbas pada segmen food and beverage yang menjadi andalan di pusat perbelanjaannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.