JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan Ibukota Negara (IKN) direncanakan sebagai ibu kota yang inovatif, smart, serta berkelanjutan, sehingga perlu dipersiapkan dengan baik.
Termasuk sistem, jaringan, dan moda transportasi publik yang harus ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Untuk mencapai tujuan pembangunan IKN tersebut, menurut Budi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengundang negara Jepang dan Inggris.
Baca juga: Investasi Hungaria di IKN Masih Dikaji
Kedua negara tersebut memiliki pengalaman dalam pembangunan ibu kota. Dengan demikian diharapkan pembangunan IKN akan berhasil sesuai dengan rencana.
“Kami undang juga negara dari Jepang dan Inggris, mereka akan paparkan apa saja yang penting buat ibu kota. Beberapa negara punya pengalaman bangun ibu kota, tentu kita mau ini berhasil,” tutur Budi, saat menjadi pembicara kunci dalam acara Dialog Indonesia, Merajut Konektivitas Ibu Kota Negara, di Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Dia memastikan, IKN akan menerapkan sistem transportasi berbasis listrik yang berkelanjutan. Contohnya, kereta rel listrik (KRL) dari Balikpapan ke IKN.
Selain itu, Kementerian Perhubungan juga akan menginisiasi bus listrik dan trem serta moda lainnya, termasuk kendaraan pribadi (individual car) dengan menggunakan energi listrik.
Di IKN, sumber energi listrik bukan masalah. Selain batu bara, Kalimantan bisa mengembangkan energi listrik dari air, dan sinar matahari.
“Banyak sekali ya. Kan kalau dilihat dia (IKN) penghasil batu bara banyak kali, sungai-sungai di sana juga bisa jadi pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Banyak kemungkinan listrik bisa dikembangkan,” tutup Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.