Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infrastruktur Tuntas, Morotai Siap Jadi Pusat Logistik Indonesia Timur

Kompas.com - 24/02/2020, 07:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)  mendukung program infrastruktur Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Morotai melalui pembangunan infrastruktur air maupun akses jalan.

Peningkatan infrastruktur ini diharapkan bisa membantu meningkatkan jumlah kunjungan turis lokal dan internasional dan membantu Pulau Morotai menjadi pusat logistik di kawasan Asia.

Sebagai bagian dari program "10 Bali Baru", Pulau Morotai punya potensi kekayaan alam bahari dan budaya dengan ragam obyek wisata seperti Pantai Dodola, Pulau Zum Zum, dan Museum Trikora.

Untuk meningkatkan konektivitas antar obyek wisata di pulau tersebut, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur.

Baca juga: Bendung Modullar Dibangun di Morotai

Antara lain, penanganan jalan berupa peningkatan kualitas jalan ruas batas kota Daruba-Daeo/Sangowo-Bere Bere-Sofi-Daruba-Wayabula sepanjang 195,29 kilpometer dengan biaya Rp 10,43 miliar.

Kemudian pembangunan jalan ruas baru Sofi-Wayabula sepanjang 6 kilometer dengan biaya Rp 32 miliar, dan pembangunan jembatan pada Ruas Jalan Lingkar Morotai sepanjang 201,89 kilometer yang dilaksanakan pada tahun 2019 dengan anggaran Rp 273,86 miliar.

 

Pembangunan ruas Jalan Lingkar Morotai merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 56 Tahun 2018.

Selanjutnya, pembangunan dan penggantian 6 jembatan dengan biaya sebesar Rp 231,43 miliar. 

Rinciannya ruas Bere Bere-Sofi sepanjang 152 meter dan 7 meter, jembatan Sofi-Wayabula 1 sepanjang 125,80 meter, Sofi-Wayabula 2 sepanjang 100 meter, Sofi-Wayabula 3 sepanjang 87 meter, dan Sofi-Wayabula 4 sepanjang 125 meter.

Seluruh pekerjaan fisik pembangunan Jalan Lingkar Morotai saat ini telah rampung 100 persen.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, peningkatan aksesibilitas serta konektivitas jaringan infrastruktur jalan dapat memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, juga kenyamanan perjalanan wisatawan menuju lokasi-lokasi wisata di Pulau Morotai.

“Akses jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan wisata,” kata Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (24/2/2020).

Hal senada dikatakan Direktur Utama PT Jababeka Morotai selaku pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai, Basuri Tjahaja Purnama.

Basuri mengatakan, aksesibilitas jalan ke KEK Morotai yang sudah terkoneksi dengan baik, akan memangkas waktu tempuh lebih cepat. Sehingga, akan banyak obyek wisata yang bisa didatangi para turis.

"Penguatan konektivitas juga amat membantu menciptakan KEK Morotai sebagai pusat logistik di Indonesia Bagian TImur," imbuh Basuri.

Hal itu karena status KEK Morotai mencakup juga Kawasan Ekonomi Khusus Industri karena lokasi Pulau Morotai sangat strategis, berada di jalur perdagangan antar negara dan antar benua.

Secara geografis, Pulau Morotai berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik, pintu gerbang ke Amerika, Australia, New Zealand, dan dekat ke Cina, Taiwan, Korea serta Jepang.

Negara-negara tersebut dan negara di Asia-Pasifik lainnya punya tren pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi.

Untuk mengembangkan Pulau Morotai sebagai pusat logistik, Jababeka Morotai telah membuat master plan  pelabuhan.

"Peningkatan konektivitas akan memberi peluang besar bagi Pulau Morotai menjadi sentra perdagangan entrepot (pelabuhan perlintasan kapal) di negara Asia-Pasifik dan logistik hub di kawasan Asia,” tutup Basuri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com