Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jauhkan Keluarga dari Corona, Begini Jaga Rumah Tetap Sehat

Kompas.com - 14/02/2020, 20:26 WIB
Hilda B Alexander

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Akhir 2019, dunia dikejutkan dengan merebaknya wabah penyakit Corona yang berasal dari Wuhan, China.

World Health Organization mengklasifikasikannya mirip dengan Middle East Respiratory Syndrome (MERS) atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Gejala-gejala umum dari Coronavirus adalah demam yang berkepanjangan, batuk-batuk, dan kesulitan bernapas.

Jika terlambat dideteksi dan ditangani, akan muncul penyakit-penyakit lain seperti pneumonia, gangguan pernapasan akut, gagal ginjal, sampai kematian.

Hingga kini, WHO, pemerintah negara-negara yang warganya terkena Coronavirus, dan para ahli masih kesulitan mengidentifikasi Coronavirus secara komprehensif karena simpang-siurnya informasi, gejala, serta data-data yang ada.

WHO mengakui, bahwa vaksin atau obat Coronavirus kemungkinan baru bisa tersedia pada 18 bulan ke depan.

Seseorang dapat terinfeksi Coronavirus apabila melakukan kontak dengan penderita melalui bersin atau batuk.

Di Indonesia sendiri, pemerintah melalui Menteri Kesehatan Dr Terawan memastikan belum ada satupun kasus positif Coronavirus.

 

Kendati demikian, tak ada salahnya kita selalu meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan pola hidup sehat.

Untuk mencegah penyebaran virus Corona, Anda bisa memulai dengan menjaga kebersihan di rumah, lingkungan yang sterilitasnya bisa dikontrol dengan mudah.

Coba ikuti langkah-langkah berikut ini untuk membuat lingkungan rumah tetap sehat dan mencegah Anda, keluarga, serta orang-orang tersayang agar terhindar dari Coronavirus.

1. Memasang Air Purifier

Sebagai upaya ekstra memastikan kebersihan udara yang dihirup di rumah, Anda bisa membeli atau memasang air purifier.

Peralatan ini memiliki kemampuan untuk menyaring udara dan membersihkannya dari virus, bakteri, dan jamur.

Pengurangan organisme-organisme berbahaya ini bisa menekan risiko terjangkit Coronavirus yang utamanya disebabkan dari penularan melalui udara dan pernapasan.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau