JAKARTA, KOMPAS.com - Cara pembelian properti melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) masih menjadi favorit konsumen.
Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia Widi Agustin mengatakan, berdasarkan survei harga properti residensial yang dikeluarkan oleh BI, sebanyak 76,02 persen konsumen pada kuartal III-2019 memilih membeli hunian dengan cara ini.
Baca juga: Siasat Jitu Gaet Konsumen Milenial Beli Rumah
"Ada kecenderungan konsumen memilih KPR, sebanyak 76 persen, sisanya tunai dan tunai bertahap," ujar Widi di Acara Property Outlook di Jakarta, Kamis (6/2/2020).
Widi mengungkapkan, sebanyak 17,96 persen pembeli memilih membayar propertinya dengan cara tunai bertahap.
Adapun masyarakat yang memilih cara tunai keras menempati porsi sebesar 6,02 persen.
Survei tersebut juga menyebutkan harga rumah mengalami peningkatan sebesar 1,89 persen pada kuartal III-20190.
Rinciannya, segmen rumah kecil mengalami peningkatan harga sebesar 3,16 persen. Lalu rumah tipe menengah tumbuh 1,53 persen.
Akan tetapi, hal ini tidak diikuti oleh rumah di segmen besar yang mencatatkan penurunan 0,99 persen.
Selain itu Widi menambahkan, pembiayaan pembangunan rumah yang berasal dari bank menurun. Menurutnya, developer lebih banyak menggunakan dana internal dengan porsi 60,44 persen.
"Kami tanyakan ke developer untuk membangun. Mereka lebih banyak menggunakan dana sendiri," ucap Widi.
Adapun pengembang yang memanfaatkan pinjaman bank tercatat sebesar 26,87 persen. Sedangkan sisanya yakni 9,83 persen memanfaatkan pinjaman dari bank.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.