Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumat Pagi, "Underpass" Terpanjang di Indonesia Akan Diuji Coba

Kompas.com - 22/01/2020, 11:58 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan bawah tanah (underpass) New Yogyakarta International Airport (NYIA) akan segera diuji coba.

Pejabat Pembuat Komitmen Pembangunan Underpass NYIA M Syidik Hidayat mengatakan, uji coba underpass NYIA akan dilakukan pada Jumat (24/1/2020).

"Rencana hari Jumat pagi trial traffic," kata Syidik kepada Kompas.com, Rabu (22/1/2020).

Dia mengatakan, uji coba ini berlaku untuk masyarakat umum. Selain itu, jika saat uji coba tidak ada kendala maka underpass akan dibuka seterusnya.

Seperti diketahui, jalan bawah tanah yang diklaim terpanjang d Indonesia tersebut dirancang sepanjang 1,3 kilometer.

Underpass tersebut terdiri dari konstruksi terowongan (slab tertutup) sepanjang 1.095 meter serta jalan pendekat arah timur dan barat masing-masing sepanjang 110 meter dan 100 meter.

Sedangkan lebarnya mencapai 7,85 meter, clearance atas 5,2 meter, dan samping 18,4 meter.

Baca juga: 7 Fakta Underpass NYIA, Terpanjang di Indonesia

Adapun pembangunannya menelan dana Rp 293 miliar yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)/Suku Negara Tahun Anggaran 2018-2019.

Underpass NYIAKementerian PUPR Underpass NYIA
Struktur ini dibangun dengan lebar 7,85 meter, clearance atas 5,2 meter, dan samping 18,4 meter.

Sedangkan untuk faktor keamanan, Komite Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan (KKJPTJ) menyediakan delapan pintu darurat di sisi kanan ataupun kiri terowongan.

Selain itu, terowongan tersebut juga dilengkapi dengan rumah pompa dan dilapisi waterstop yang terbuat dari karet untuk beton dinding dan lantainya.

Baca juga: Ornamen di Underpass Terpanjang Indonesia Ide dari Sultan HB X

Keberadaan rumah pompa digunakan untuk mengantisipasi terjadinya genangan air saat hujan.

Kemudian, di sisi kanan dan kiri terowongan dihias ornamen schenography tari Jathilan dan Tri Angguk yang mengusung konsep Gerak Gumerah.

Ornamen ini disebut menggambarkan karakter masyarakat Yogyakarta.

60 kilometer per jam

Masyarakat yang akan melewati jalan ini disarankan untuk tidak memacu kendaraannya dengan kecepatan penuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com