Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obrolan Seru Warganet, Keliling Tunjungan Plaza Tak Tahu Jalan Pulang

Kompas.com - Diperbarui 15/03/2022, 22:37 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Mal terbesar justru Pakuwon Mall Surabaya yang meliputi 180.000 meter persegi atau 18 hektar.

"Dengan NLA seluas ini, menjadikannya sebagai mal terbesar dan terluas di Indonesia," kata Stefanus menjawab Kompas.com, Sabtu (11/1/2020).

Pakuwon Mall Surabaya berlokasi di Surabaya Barat, dan merupakan pusat perbelanjaan yang selalu ramai dikunjungi.

Warga mengenal mal ini sebagai Pakuwon Supermall. Predikat "super" dilekatkan karena selain sangat luas, juga pada awal dibangun tahun 2003, nama yang digunakan adalah Pakuwon Supermall.

Pakuwon Mall Surabaya merupakan bagian dari kawasan Pakuwon Mall Superblok seluas 30 hektar yang diirancang konsultan arsitektur kelas dunia, DP Architect Singapore.

Pada Februari 2017, Pakuwon Mall secara resmi dibuka sebagai pusat perbelanjaan internasional.

Bukan tanpa alasan, karena banyak peritel asal mancanegara yang membuka gerainya di sini.

Sebut saja Sogo Department Store, Lotte Mart, H&M, Uniqlo, Marks & Spencer, Hush Puppies, Starbucks, dan lain-lain.

Tambah Tiga Pusat Belanja

Surabaya memang belum tergoyahkan di posisi kedua sebagai kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta.

Bahkan, kota yang dipimpin oleh Tri Rismaharini ini malah dijuluki hub untuk Indonesia wilayah Timur.

Hal ini karena posisinya demikian strategis, serta potensi pasar dengan pertumbuhan ekonomi 2018 mencapai 6,20 persen dan 2019 diprediksi sekitar 5-6 persen.

Posisi strategis dan positifnya pertumbuhan ekonomi ini menstimulasi para investor dan pengembang untuk membangun pusat belanja.

Tahun 2020 ini, menurut data Colliers International Indonesia, akan ada tambahan tiga pusat perbelanjaan dengan total luas mencapai 80.000 meter persegi.

Sementara pada tahun 2019 lalu, hanya satu pusat perbelanjaan yang beroperasi. Kendati begitu, tambahan pusat belanja ini membuat pasokan ruang ritel sebesar 3,6 persen dengan luas kumulatif mencapai 1,13 juta meter persegi.

"Dari total luas tersebut, 70 persen di antaranya merupakan pusat perbelanjaan sewa," kata Senior Director of Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto.

Menariknya, kinerja pusat belanja di Surabaya relatif stabil. Hal ini didorong tingginya permintaan untuk pusat belanja kelas menengah atas yang berasal dari toko-toko daring, food and beverage, serta hobi, dan entertainment.

Tentu saja, tingginya permintaan akan berdampak pada kenaikan harga sewa yang saat ini berada pada angka rata-rata Rp 350.000 per meter persegi per bulan dengan tingkat hunian 75 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com