JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan revitalisasi Pasar Johar, pasar bersejarah yang termasuk Cagar Budaya Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan rehabilitasi yang dilakukan sejak Agustus 2018, telah rampung dan siap untuk ditempati oleh para pedagang.
"Tahun ini Pasar Johar siap dioperasikan. Selanjutnya tinggal proses pemilihan pedagang yang akan masuk mengisi pasar. Ini tugas Pemerintah Kota Semarang. Saat ini, wali kota terus berkomunikasi dan bermufakat dengan para pedagang," kata Basuki, saat meninjau Pasar Johar Semarang bersama Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Minggu (29/12/2019).
Mengingat program revitalisasi ini menggunakan pendanaan APBN, maka seluruh pedagang, dan masyarakat berhak untuk mendapatkan perlakuan adil serta saling menguntungkan.
Baca juga: Menutup 2019, Menteri Basuki Tinjau Empat Proyek Infrastruktur
Sebelum terjadi kebakaran pada 2015, Pasar Johar mampu menampung 7.000 pedagang, dan kini area berdagang yang siap digunakan berkapasitas 4.000 pedagang.
"Wali Kota Semarang juga perlu melanjutkan pembangunan pasar Johar Selatan, yang kemungkinan akan memiliki tiga atau empat lantai," ujarnya.
Menteri Basuki mengatakan bahwa program revitalisasi Pasar Johar yang ditangani Kementerian PUPR sudah dikerjakan sejak 2018 di bagian tengah dan utara pasar.
Baca juga: Jelang Tutup Tahun, Jokowi Ngebut Resmikan Sejumlah Infrastruktur
Pasar Johar merupakan pasar sentral sekaligus denyut nadi perekonomian Jawa Tengah.
Sebelum dilakukan rehabilitasi, kondisi Pasar Johar yang dibangun tahun 1930-an oleh arsitek Belanda Herman Thomas Karsten telah mengalami kerusakan.
Wajah baru Pasar Johar telah dilengkapi los (lapak) yang nantinya bisa digunakan langsung oleh para pedagang. Masing-masing los terbuat dari kayu yang sudah dipernis warna cokelat, sehingga kesan klasik sangat terlihat.
Selain itu, tiang-tiang penyangga atap bangunan yang dulunya terlihat lapuk, kini sudah direvitalisasi kembali dengan sebagian tiang yang diekspos sesuai bentuk aslinya.
Kelengkapan lain yang sudah ditambah, yaitu genset, sistem drainase, Alat Pemadam Kebakaran Ringan (APAR), dan dilengkapi CCTV di setiap sudut bangunan.