Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menutup 2019, Menteri Basuki Tinjau Empat Proyek Infrastruktur

Kompas.com - 29/12/2019, 19:41 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menutup tahun 2019, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan kunjungan kerja dengan meninjau empat proyek infrastruktur dan fasilitas publik di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa (Yogyakarta), selama dua hari, Minggu (29/12/2019) dan Senin (30/12/2019).

Di Provinsi Jawa Tengah, Basuki meninjau pembangunan Bendung Gerak di Kanal Banjir Barat (KBB) Kota Semarang, yang sudah rampung 100 persen dan beroperasi.

Menurut Basuki, Bendung Gerak di KBB ini untuk memenuhi air baku Kota Semarang. Selain itu juga berfungsi sebagai penahan intrusi air laut dan menjaga debit air, serta penggelontoran (flushing) sedimen sungai untuk pengendalian banjir di wilayah barat Kota Semarang.

Pada saat musim hujan, bendung ini akan berfungsi menahan aliran air sungai yang masuk KBB dan pada saat elevasi 2,5 meter, kemudian akan dialirkan ke laut.

"Sementara saat musim kemarau, bendung sepanjang 155,5 meter tersebut berfungsi sebagai penampungan air atau long storage berkapasitas 700.000 meter kubik,” kata Basuki, Minggu (29/12/2019).

Baca juga: Jelang Tutup Tahun, Jokowi Ngebut Resmikan Sejumlah Infrastruktur

Proyek kedua yang ditinjau adalah Rehabilitasi Bangunan Pasar Johar yang dikerjakan pada 2018 hingga 2019 dengan biaya Rp 146 miliar.

Lingkup pekerjaan menyangkut dokumentasi cagar budaya, struktur, arsitektur, site development, dan pekerjaan MEP.

Basuki menijau proyek ini untuk memastikan kesiapannya untuk dikunjungi Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (30/12/2019) besok. 

Interior Pasar Johar SemarangHilda B Alexander/Kompas.com Interior Pasar Johar Semarang
"Kami tugasnya merehabilitasi bangunan cagar budaya. Tapi ini masih kurang karena tidak bisa menampung semua pedagang," ungkap Basuki.

Oleh karena itu, kata Basuki, perlu tahap berikutnya yakni pembangunan Pasar Johar Selatan,  dengan bangunan setinggi 3 atau 4 lantai. 

Meski sudah siap dioperasikan, namun masih ada pekerjaan lainnya yang masih terkendala yakni memilih pedagang yang dapat berjualan di dalam pasar.

"Untuk itu, kami terus berupaya melakukan komunikasi dan bermufakat dengan para pedagang. Karena rehabilitasi ini menggunakan dana APBN, jadi harus fair, harus take and give karena menyangkut penghidupan," kata Basuki.

Namun demikian, yang diprioritaskan adalah pedagang yang sebelumnya berjualan di dalam Pasar Johar. Sementara pedagang di luar akan dilakukan pendekatan negosiasi. 

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mencoba kaca mata produk Semarang Creative Gallery, saat kunjungan kerjanya meninjau Kota Lama Semarang, Minggu (29/12/2019).Hilda B Alexander/Kompas.com Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mencoba kaca mata produk Semarang Creative Gallery, saat kunjungan kerjanya meninjau Kota Lama Semarang, Minggu (29/12/2019).
Proyek selanjutnya yang dikunjungi adalah Rehabilitasi Kota Lama Semarang yang dikerjakan Kementerian PUPR sejak 2017 dan menelan biaya Rp 103,2 miliar.

"Ini  sudah selesai. Tapi akan ada tahap kedua. Kita juga kerjakan pengendalian banjir dengan membangun pompa dan kita pasang kipas agar pengunjung tidak kepanasan," imbuh dia.

Sama dengan Kota Lama, Pasar Johar pun masuk dalam agenda yang akan dikunjungi Presiden Jokowi.

Adapun infrastruktur di wilayah DI Yogyakarta yang ditinjau sekaligus diresmikan Presiden Jokowi adalah Bendung DI Kamijoro Bantul.

Pekerjaan bendung ini meliputi manfaat irigasi seluas 2.374 hektar, dan saluran primer sepanjang 9,7 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau