Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/12/2019, 20:19 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

"Besaran tarif, kami belum bisa mengumumkan sekarang," cetus Djoko, Rabu (4/12/2019).

Senada dengan Djoko, Budi mengatakan pembahasan tarif belum tuntas. Namun demikian, pada tahun 2020, jalan tol layang ini sudah dikenai tarif.

"Masih tahun depan. Ini lagi disusun berapa sih per kilometernya," kata Budi, Kamis (12/12/2019).

Baca juga: Tahun Depan, Pemberlakuan Tarif Tol Layang Jakarta-Cikampek

Selain itu, menurut Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto, pembahasan tarif juga menunggu uji coba serta tanggapan dari masyarakat.

"Masih kami diskusikan, perlu ada model kan, yang lewat atas berapa persen," ucap dia.

Sebelumnya, PT JJC mengusulkan besaran tarif tol layang terpanjang di Indonesia tersebut sebesar Rp 1.700 sampai Rp 2.000 per kilometer.

"Ini nanti akan kita rebalancing dengan yang di bawah (Tol Jakarta-Cikampek eksisting)," ujar Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, Kamis (19/9/2019).

3. Gratis saat Nataru

Usai diresmikan, jalan tol tersebut bisa beroperasi tanpa tarif alias gratis, khususnya selama libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru).

"Untuk tarif jadi akan gratis sampai akhir libur Nataru, sambil mereka sosialisasi," ucap Basuki, Selasa (10/12/2019).

Baca juga: Selama Libur Nataru, Tol Layang Jakarta-Cikampek Bebas Tarif

Sebagai informasi, jalan tol ini memang dikhususkan bagi pengendara jarak jauh. Ini karena, tidak terdapat pintu keluar di sepanjang tol yang dibangun 36,4 kilometer itu.

"Sebaiknya (untuk jarak jauh), karena nanti otomatis keluar langsung di Simpang Jomin, akan ke Bandung atau Cipali," kata Sugiyartanto.

4. Diapit dua proyek lain

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, selain Tol Layang Jakarta-Cikampek, terdapat dua proyek lain yang diharapkan dapat mengurangi kemacetan.

Keduanya adalah proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang telah mencapai 36,01 persen pada awal November 2019. Jokowi menyebut, proyek ini akan rampung pada 2021 mendatang.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung diharapkan dapat memagkas waktu tempuh menjadi hanya 46 menit.

Nantinya akan ada empat stasiun yang menyokong jalur ini. Keempat stasiun tersebut antara lain Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Walini, dan Stasiun Tegalluar.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com